KABAR OPINI

Palestina Butuh Bantuan Militer Bukan Sekadar Seruan

570
×

Palestina Butuh Bantuan Militer Bukan Sekadar Seruan

Sebarkan artikel ini
Zulfa Khaulah (Aktivis Dakwah Muslimah)
Zulfa Khaulah (Aktivis Dakwah Muslimah)

Oleh: Zulfa Khaulah (Aktivis Dakwah Muslimah)

KABAR LUWUK – Palestina Butuh Bantuan Militer Bukan Sekadar Seruan. Persoalan Palestina hingga saat ini masih terus membara. Kebrutalan terus menerus dilakukan oleh Israel dalam menyerang Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat, aksi genosida yang dilakukan sejak 7 Oktober 2023 sampai per 30 September telah menewaskan lebih dari 41.615 syahid.

Meskipun krisis yang terjadi di Gaza sudah kian memburuk, namun Israel bersikukuh menolak gencatan senjata. Kebijakan PM Benjamin Netanyahu pun berubah-ubah kendati ultimatum gencatan senjata telah datang dari pendukung terkuat Israel selama ini, yakni AS. Sikap Israel ini tentu saja berpotensi untuk memperbesar jumlah korban.

Disamping itu, seruan untuk menghentikan genosida yang dilakukan. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani yang menyuarakan untuk menghentikan Perang di Palestina dan daerah konflik lainnya.

Pidato tersebut disampaikan di hadapan puluhan delegasi negara-negara Afrika dalam Forum Parlementer (IAPF) 2024 di Nusa Dua, Bali. Suarabali.id, (1/9/2024).

Sekadar menyeru untuk menghentikan genosida di Palestina tanpa mengirim Militer yang solid adalah pencitraan dan omong kosong belaka.

Sampai saat ini, terbukti seruan tak mampu menghentikan serangan Zionis, bahkan seruan lembaga, maupun penguasa negeri-negeri muslim.

Dengan kata lain, hal tersebut menunjukan sikap abainya dunia Islam terhadap Gaza. Miris sekali, bahkan negara tetangga sekaligus yang terbesar di kawasan Jazirah, yakni Arab Saudi tengah membangun 15 Stadion Megah untuk persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 tanpa sedikitpun peduli dengan darah yang tumpah dari saudara sesama muslim di Gaza.

Demikian pula Mesir meski berbatasan langsung dengan Gaza, namun Mesir enggan membuka pintu perbatasannya. Apatah lagi memberikan bantuan logistik.

Negara-negara Arab lainnya justru menormalisasikan hubungan dengan Israel. Tanpa secuil kasih sayang pun untuk Gaza. Selanjutnya, ada Turki yang nun jauh disana, hanya bisa mengecam hingga berbusa-busa.

Dengan demikian, semua sikap abai dunia Islam terhadap Genosida di Gaza adalah akibat sekat antar bangsa dan negara. Ikatan akidah sebagai sesama muslim tidak lagi tampil di garda terdepan untuk menyikapi krisis kemanusiaan besar-besaran yang terjadi di Gaza.

Sebaliknya, ide Nasionalisme yang telah lama mengakar di negeri-negeri muslim menjadi racun politik yang kini mendominasi dan menyebabkan negeri-negeri muslim tidak berkutik untuk membela saudara sesama muslim di Gaza.

Oleh karena itu, seharusnya para penguasa negeri-negeri muslim dapat berbuat lebih daripada sekadar menyeru, mengecam dan mengutuk kebrutalan Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *