Bawaslu-ads
BanggaiKABAR DAERAH

Meski Diguyur Hujan Mahasiswa Banggai Datangi Kantor DPRD

729
×

Meski Diguyur Hujan Mahasiswa Banggai Datangi Kantor DPRD

Sebarkan artikel ini

“Mahasiswa menolak keras langkah DPR”

KABAR LUWUK – Meski Diguyur Hujan Mahasiswa Banggai Datangi Kantor DPRD. Ratusan mahasiswa di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 23 Agustus 2024, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran meski diguyur hujan deras.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap DPR RI yang dianggap tidak mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas dan usia pencalonan dalam pemilihan kepala daerah, sebagaimana tertuang dalam Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.

Semangat mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Independen ini tidak surut meskipun cuaca tidak bersahabat.

Mereka terus berjuang dan menyuarakan aspirasi mereka, menolak keras langkah DPR yang dianggap ingin mengubah isi putusan MK melalui RUU Pilkada yang baru.

Aksi ini dipandang sebagai bentuk perlawanan terhadap apa yang mereka sebut sebagai “pembangkangan terhadap konstitusi” oleh DPR RI.

“Ancaman terhadap kemenangan ini datang dari DPR yang berencana untuk mengubah isi putusan MK melalui RUU Pilkada baru.

Langkah DPR ini adalah pembangkangan terhadap konstitusi dan wajib dilawan,” tegas Dandi Abidina, koordinator lapangan aksi tersebut.

Tak hanya itu, dalam orasinya, Risaldi Sibay, salah satu tokoh mahasiswa, menyebut Presiden Joko Widodo sebagai biang keladi perusakan demokrasi di Indonesia dan menuduhnya memupuk politik dinasti.

Pernyataan ini mendapat sorakan dukungan dari peserta aksi yang terus semangat meski tubuh mereka basah kuyup oleh hujan.

Longmarch yang dimulai dari Universitas Tompotika Luwuk (Untika) dan berakhir di depan Kantor DPRD Banggai ini diwarnai dengan yel-yel perjuangan dan orasi tanpa henti.

Ratusan mahasiswa dengan penuh semangat terus menyuarakan tuntutan mereka agar DPR RI tunduk dan patuh pada putusan MK, sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang menggema di sepanjang jalan.

Aksi ini menjadi penegasan bahwa mahasiswa di Banggai tidak akan tinggal diam ketika konstitusi negara mereka terancam.

Mereka bertekad untuk terus mengawal putusan MK dan melawan segala bentuk upaya pelemahan demokrasi yang mereka anggap sebagai ancaman bagi masa depan bangsa.

Hujan deras yang mengguyur tidak sedikit pun menyurutkan semangat juang para mahasiswa ini. Mereka berjuang demi menjaga tegaknya keadilan dan konstitusi di negeri ini.***

IMIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *