IMIP
BanggaiKABAR DAERAH

Memanah Ikan Nelayan Toili Ditemukan Meninggal

258
×

Memanah Ikan Nelayan Toili Ditemukan Meninggal

Sebarkan artikel ini
Memanah Ikan Nelayan Toili Ditemukan Meninggal
Memanah Ikan Nelayan Toili Ditemukan Meninggal

KABAR LUWUK – Memanah Ikan Nelayan Toili Ditemukan Meninggal. Seorang nelayan asal Toili meninggal saat mencari ikan. Di perairan laut Desa Pandan Wangi, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, pada Senin (19/6/2023).

Kapolsek Toili IPTU Nanang Afrioko SH, MH membenarkan penemuan seorang nelayan. Bernama Sumarno (35) asal Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai.

“Korban diduga kelelahan saat menyelam mencari ikan dengan cara memanah,”. Ujar Nanang.

Polsek Toili langsung merespons laporan tersebut dengan menuju lokasi kejadian. Mengumpulkan keterangan dari para saksi, dan mendatangi korban di Puskesmas Toili II.

Menurut kesaksian para saksi, korban pergi mencari ikan pada pukul 18.30 Wita. Setelah tiba di perairan laut Desa Pandan Wangi, korban dan saksi berenang sejauh 150 meter dari bibir pantai.

Setelah mencapai sejumlah bebatuan karang, korban dan saksi melanjutkan dengan penyelaman. Tiba-tiba, korban berteriak minta tolong, dan saksi mengajak korban untuk berenang ke tepi.

Namun saat itu korban sudah dalam kondisi lemas, sehingga saksi memutuskan untuk mengendong korban ke tepi pantai.

Bersama warga di sekitar lokasi kejadian, korban kemudian dibawa ke Puskesmas. Hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas Toili II menunjukkan. Bahwa korban telah meninggal dunia saat tiba di sana, dan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Keluarga korban telah memutuskan untuk melakukan autopsi dan segera menguburkan jenazah korban,” kata Kapolsek.

Memanah ikan secara tradisional melibatkan penggunaan busur dan anak panah untuk menargetkan dan menembak ikan di perairan.

Memanah Ikan Nelayan Toili Miliki Risiko

Keselamatan pribadi: Memanah ikan membutuhkan keterampilan yang baik dan koordinasi yang tepat antara mata, tangan, dan kaki.

Jika tidak melakukannya dengan hati-hati, pengguna busur atau orang di sekitarnya berisiko terluka oleh anak panah yang melenceng dari target.

Pemilihan target yang tidak tepat: Salah memilih target ikan juga bisa berdampak negatif.

Hal ini bisa berdampak pada kelangsungan hidup ikan dan menciptakan ketidakseimbangan ekosistem.

Pembatasan hukum: Beberapa negara memiliki peraturan yang mengatur penggunaan busur dan anak panah untuk memancing atau memanah ikan. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan ini sangat penting agar tidak melanggar hukum dan menjaga keberlanjutan sumber daya ikan.

Penting untuk menghormati dan mematuhi hukum, peraturan, dan praktik-praktik yang berkelanjutan ketika memanah ikan secara tradisional. Ini akan membantu meminimalkan risiko yang terkait dengan kegiatan ini dan menjaga keberlanjutan ekosistem perairan. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *