IMIP-ads Bawaslu-ads
BanggaiKABAR DAERAH

Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Kosan Jole Diduga Meninggal Karena Sakit

765
×

Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Kosan Jole Diduga Meninggal Karena Sakit

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK – Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Kosan Jole Diduga Meninggal Karena Sakit. Polisi dari Polres Banggai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah penemuan mayat seorang pria di sebuah kos-kosan di Kelurahan Jole, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Selasa (24/9/2024) sore.

Korban diketahui bernama Fanotu (61), seorang buruh harian lepas. Berdasarkan hasil penanganan awal oleh polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang membuat dugaan awal bahwa kematiannya disebabkan oleh faktor kesehatan.

Kasat Reskrim Polres Banggai, AKP Tio Tondy, menjelaskan bahwa dugaan sementara korban meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

“Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit asam urat dan ambeyen.

Korban sebenarnya berencana untuk berobat, namun terkendala karena tidak ada yang bisa menemaninya selama dirawat di rumah sakit,” ujar AKP Tio.

Penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban, Romi Rahmat. Pada pukul 16.40 Wita, Romi mulai merasa curiga karena beberapa hari terakhir korban tidak terlihat keluar dari kamarnya.

Kecurigaan itu semakin kuat ketika Romi mencoba memanggil korban namun tidak ada respons. Karena khawatir terjadi sesuatu, Romi pun memberanikan diri masuk ke kamar kos korban.

Saat masuk, Romi menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Posisi tubuh korban ditemukan dalam keadaan sujud di kamar mandi dan tanpa mengenakan pakaian.

Romi segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, yang langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

Setelah dilakukan pemeriksaan awal di tempat kejadian, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) terdekat untuk proses pembersihan.

Namun, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah Fanotu. Jenazah kemudian dipindahkan ke rumah adik korban di Kompleks Kehutanan, Mangkio, untuk dimakamkan.

Kejadian ini menggegerkan warga sekitar kos-kosan tersebut. Beberapa warga yang mengenal korban mengaku prihatin karena korban diketahui sering mengeluh sakit, namun jarang terlihat pergi untuk mendapatkan perawatan.

Kondisi ekonomi yang sulit diduga menjadi salah satu alasan mengapa korban tidak segera mendapatkan pengobatan.

Meskipun penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan secara medis tanpa autopsi, pihak kepolisian tetap berupaya menyelidiki kasus ini secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada unsur kekerasan atau kriminalitas yang terlibat.

Namun, untuk sementara, polisi menyimpulkan bahwa kematian korban lebih mungkin disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap tetangga dan orang-orang di sekitar, terutama bagi mereka yang hidup sendirian dan memiliki riwayat penyakit serius.***

IMIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!