KABAR NASIONAL

Masyarakat Sipil Dorong Pemerintah Belajar dari Pengalaman Pandemi COVID-19 untuk Resiliensi Berkelanjutan yang Inklusif

817
×

Masyarakat Sipil Dorong Pemerintah Belajar dari Pengalaman Pandemi COVID-19 untuk Resiliensi Berkelanjutan yang Inklusif

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK, NUSA DUA – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 mengajak pemerintah dan masyarakat Indonesia bergotong royong belajar dari pengalaman penanganan COVID-19 untuk membangun resiliensi berkelanjutan yang
inklusif. Pesan ini selaras dengan topik-topik tentang pemulihan dan kesiapsiagaan bencana yang diangkat dalam Dialog Tingkat Tinggi, sesi-sesi tematik, hingga panggung Rumah Resiliensi Indonesia di GPDRR 2022 hari ini.

“Kesadaran bahwa COVID-19 bukan hanya perkara medis baru muncul pada semester kedua pandemi. Sejak itu, upaya-upaya pelibatan masyarakat pada unit-unit terkecil komunitas menjadi semakin masif, mulai dari aspek pencegahan, identifikasi, karantina, penyembuhan, hingga
pemulihan,” ujar Eko Teguh Paripurno, anggota Dewan Pengawas Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), bagian dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk GPDRR, Kamis (26/5).

Menurut Eko, hal ini menunjukkan bahwa penanganan COVID-19 perlu dilakukan dari banyak sisi secara bottom-up, dimulai dari tingkat lokal. Hal ini mulai berjalan setelah selama bulan-bulan pertama pandemi masyarakat hanya ditempatkan sebagai objek medis. Selain itu, tindakan
penanganan pandemi dilakukan secara top-down dari tingkat nasional. Perubahan pendekatan ini menunjukkan bahwa pengelolaan pandemi yang berbasis komunitas masih sangat efektif.

Sementara itu, kolaborasi yang inklusif dalam menghadapi risiko bencana pascapandemi COVID- 19 merupakan bagian dari upaya membangun resiliensi berkelanjutan. Dalam konsep resiliensi
berkelanjutan, perlindungan kelompok berisiko tinggi (at-risk groups), seperti perempuan, anak- anak, dan orang dengan disabilitas, yang tinggal di wilayah berisiko tinggi harus mendapatkan perhatian serius. Konsep ini telah dipaparkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pembukaan
GPDRR 2022, Rabu (25/5) kemarin.

Dalam GPDRR 2022 hari ini, Dialog Tingkat Tinggi 3, yang bertajuk Learning from COVID-19 : Social and Economic Recovery for All, turut membahas pentingnya resiliensi berkelanjutan yang inklusif pascapandemi.

Di Indonesia, situasi pandemi telah memunculkan berbagai gerakan
kemanusiaan yang memperkuat koordinasi unsur-unsur Pentahelix, yang mencakup elemen pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, dan media massa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *