BanggaiKABAR DAERAH

LSM GAM Lakukan Pelestarian Ikan Hias,Membawa Teluk Lalong Jadikan Kawasan BCF

523
×

LSM GAM Lakukan Pelestarian Ikan Hias,Membawa Teluk Lalong Jadikan Kawasan BCF

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK, BANGGAI  – Sejak adanya Keputusan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 49/KEPMEN-KP/2018 telah menetapkan ikan capungan Banggai (Banggai cardinalfish) sebagai jenis dilindungi secara terbatas. Perlindungan Banggai Cardinalfish (BCF).

Sebagaimana termuat dalam Kepmen KP tersebut adalah perlindungan terbatas berdasarkan tempat dan waktu tertentu, yakni hanya di wilayah Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah.Sesuai hasil pengamatan awak media di lapangan, LSM GAM  yang bergerak di bidang lingkungan sangat perhatian dalam membudidayakan ikan  hias  yang lebih  dikenal  dengan  Banggai  Cardinal  Fish     ( BCF ), Senin 16/1/2023.

Ketua LSM GAM sedang memberikan Penjelasan Kepada Dinas Perikanan dan Pegawai Kementrian KKP

Ketua LSM GAM Luwuk, Idin Massa telah membuat satu terobosan baru dengan memanfaatkan Teluk Lalong menjadi kawasan Banggai Cardinal Fish, hal ini telah di lakukan oleh para kelompok pencinta Lingkungan dengan nama GAM. 

Menurutnya pekerjaan apapun telah dilakukan oleh seorang Idin bersama rekan rekan dalam membangun dan menciptakan kota Luwuk menjadi suatu IKON tersendiri, kata Idin wisata Teluk Lalong yang dulunya hanya diperuntukan tempat wisata para pengunjung, tetapi saat ini akan dilengkapi dengan ribuan ikan hias dari berbagai warna.  Ujar Ketua LSM GAM.

Saat mendapat kunjungan dari Forkopimda Kabupaten Banggai

BCF merupakan jenis ikan hias air laut endemik Indonesia.  Ikan tersebut pertama kali ditemukan di perairan laut Pulau Banggai pada tahun 1920. Selanjutnya, diketahui bahwa penyebaran endemik sangat terbatas dan sebagian besar berada di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah. Meskipun endemik, akibat pelepasan pada jalur pedagangan sebagai ikan hias, populasi introduksi BCF telah dapat ditemukan di lokasi lainnya, antara lain di perairan Luwuk, Bitung, Ambon, Kendari, Teluk Palu, dan Gilimanuk. Namun, berdasarkan hasil penelitian, BCF di kepulauan Banggai memiliki struktur genetika tertinggi dan memiliki corak warna yang khas, dibanding jenis di luar kepulauan Banggai.

Selanjutnya  dengan ditunjuknya Teluk Lalong jadi kawasan pengembang biakan BCF telah banyak mendapat tanggapan dari berbagai unsur baik dari Unsur Forkopimda sendiri yang ada dikabupaten Banggai, tentu merupakan suatu kehormatan bagi LSM GAM dalam melaksanakan ide cemerlangnya.

Kata Idin Massa kunjungan juga datang dari Dinas Perikanan Banggai dan Sulteng, Kementerian KP, BRIN, dan USAID ke Teluk Lalong untuk lihat pelestarian BCF yang dibuat GAM pada senin 16 Januari  2023, artinya BCF yang ada dteluk Lalong telah menyebar hingga  sampaik kepada Kementriaan KKP. Terangnya.

Olehnya itu upaya konservasi dan pengelolaan BCF yang ada saat ini tentu berkat kerjasama semua teman teman yang ada diLSM GAM serta bantuan publikasi dari teman Media dalam menciptkan kabupaten Banggai kelak menjadi tempat Konservasi Pemeliharaan Ikan Hias,sehingga harapan ketua LSM GAM idin Massa juga semoga Teluk Lalong bisa sukses dan bisa terus menjadi Konsevarsi Kawasan BCF. Tutup Ketua LSM GAM, Idin Massa. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *