BanggaiKABAR DAERAH

Lapas Luwuk Cetak Warga Binaan Mandiri Melalui Pelatihan Tata Boga “JEPAS”

738
×

Lapas Luwuk Cetak Warga Binaan Mandiri Melalui Pelatihan Tata Boga “JEPAS”

Sebarkan artikel ini

Kalapas Luwuk Tutup Secara Resmi Pelatihan Kemandirian Tata Boga

KABAR LUWUK – Lapas Luwuk Cetak Warga Binaan Mandiri Melalui Pelatihan Tata Boga “JEPAS”.Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk berhasil menutup Pelatihan Kemandirian Tata Boga bagi para warga binaannya dalam sebuah acara penutupan meriah yang berlangsung di Aula Lapas pada Rabu sore.

Pelatihan ini melibatkan 20 warga binaan, terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan, dan diharapkan dapat membantu mereka membangun keterampilan kuliner untuk bekal hidup mandiri setelah masa hukuman. Rabu, 30 Oktober 2024.

Acara dimulai pukul 15.30 WITA dengan penghayatan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti doa yang khusyuk sebagai simbol harapan baru bagi para peserta. Kepala Lapas Kelas IIB Luwuk,

Efendi Wahyudi, A.Md.I.P., S.Sos., M.Si., dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya terhadap antusiasme warga binaan dalam mengasah keterampilan ini.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan amanat UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang menitikberatkan fungsi pembinaan bagi narapidana sebagai salah satu aspek utama pemasyarakatan.

“Pelatihan ini adalah langkah konkret dalam memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan, membangun kemandirian mereka, dan meningkatkan produktivitas Lapas Luwuk,” ujar Efendi.

Ia juga memperkenalkan nama produk kuliner hasil karya warga binaan sebagai “JEPAS” atau singkatan dari “Jeruji Pemasyarakatan.” Melalui inovasi ini, Kalapas berharap produk-produk JEPAS nantinya bisa menjadi salah satu sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bermanfaat bagi Lapas.

Dukungan juga datang dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Banggai, yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Melpin K. Mandagi, S.Sos. Dalam sambutannya, ia memotivasi para peserta untuk terus mengembangkan keterampilan dan berinovasi dalam dunia kuliner. Pelatihan ini, yang berlangsung selama dua hari, meliputi teknik-teknik pembuatan berbagai jenis roti dan kue, termasuk kue pia, roti isi, biapong, roti gulung, brudel, dan donat. Hasil produk ini menunjukkan kualitas yang cukup baik dan kemajuan keterampilan warga binaan yang mengesankan.

Penutupan pelatihan diwarnai dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta oleh Kalapas dan Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM, sebagai pengakuan atas usaha mereka selama program ini.

Momen berkesan ini diakhiri dengan sesi foto bersama, menandakan kesuksesan program yang telah berlangsung dengan tertib berkat dukungan keamanan dan pengawasan dari Regu Penjagaan dan staf KPLP, yang memastikan suasana lapas tetap kondusif selama kegiatan berlangsung.

Andi Abdul Muis, S.H., Kepala Keamanan dan Ketertiban (Ka.KPLP) Lapas Luwuk, menegaskan bahwa pengawasan ketat adalah bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan Lapas. “Kita berkomitmen menjaga ketertiban agar semua kegiatan berjalan lancar dan aman,” ujar Andi.

Pelatihan Tata Boga ini tidak hanya membekali warga binaan dengan keterampilan praktis, tetapi juga membangun mentalitas kemandirian yang penting saat mereka kembali ke masyarakat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Lapas Kelas IIB Luwuk dan Dinas Koperasi dan UKM dalam penyelenggaraan pelatihan ini.

Ia berharap pelatihan serupa terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup warga binaan, terutama sebagai bekal ketika mereka kembali ke masyarakat.

Diharapkan, dengan keterampilan tata boga ini, warga binaan Lapas Kelas IIB Luwuk dapat memiliki peluang yang lebih baik dalam menghadapi kehidupan setelah bebas, menjadi pribadi yang lebih mandiri, dan berdaya di tengah masyarakat. Red/Humas-LPLuwuk **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *