KABAR LUWUK, PALU – Musyawarah KBK SeKevikepan Palu,Berikut Harapan Gubernur. Gubernur Sulawesi Tengah membuka secara resmi Musyawarah KBK Se Kevikepan Palu yang diwakili Kepala Biro Hukum Adiman,SH,M.Tahun 2023.
Bertemakan “Melalui Kaum Bapak Katolik Kevikepan Palu, Kita mantapkan jati diri KBK dalam komitmen Pro Familia, Ecclesia et Patria”, kegiatan ini berlangsung di Hotel Parama Su, pada Sabtu (3/6).
Melalui Kepala Biro Hukum, Gubernur H.Rusdy Mastura menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung atas terlaksananya kegiatan tersebut.
Kaum Bapak Katolik merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya Bapak-Bapak Katolik untuk terus membangun rasa persatuan dan toleransi.
Untuk itu, Gubernur H.Rusdy Mastura berharap Musyawarah KBK berjalan dengan baik dan menghasilkan keputusan yang menjunjung tinggi kehormatan gereja, masyarakat dan tanah air.
“Selamat melaksanakan Musyawarah Kaum Bapak Katolik Se Kevikepan Palu Tahun 2023,”pungkasnya.
Sementara, Ketua Umum KBK Keuskupan Manado Edwin Kindangen mengucapkan terima kasih kepada panitia acara sehingga kegiatan dapat terlaksana.
Sebelumnya, Ketua Panitia Ronny Tanusaputra yang juga Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah melaporkan kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan amanah dari Ketua Umum KBK Keuskupan Manado untuk segera mempersiapkan kepengurusan baru KBK Kevikepan Palu.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung atas terlaksananya kegiatan ini.
Turut hadir Kabimas Katolik Kementerian Agama Sulawesi Tengah, Pastor, Pemuda Katolik.
“Kaum Bapak Katolik” adalah istilah yang mengacu pada pria yang menjadi anggota Gereja Katolik. Dalam konteks agama Katolik, istilah “kaum Bapak” digunakan untuk merujuk pada pria yang telah menerima Sakramen Pembaptisan dan Sakramen Penguatan (Sakramen Krisma) dalam tradisi Katolik.
Dalam Gereja Katolik, para pria yang telah dibaptis dan dikrisma memiliki tanggung jawab sebagai umat awam Katolik dan memiliki peran khusus dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan. Mereka dapat terlibat dalam berbagai aktivitas gerejawi, seperti partisipasi dalam misa, melayani dalam pelayanan liturgi (misalnya sebagai ushers atau ministran), ikut serta dalam kelompok doa atau kelompok studi, dan terlibat dalam kegiatan sosial dan amal gerejawi.
Sebagai anggota Gereja Katolik, kaum Bapak Katolik juga diharapkan hidup sesuai dengan ajaran moral dan etika yang diajarkan oleh Gereja. Mereka diharapkan menjalankan tanggung jawab keluarga dengan mencintai dan memperhatikan anggota keluarga mereka, serta mengajarkan nilai-nilai agama Katolik kepada anak-anak mereka.
Penting untuk dicatat bahwa istilah “kaum Bapak Katolik” mengacu pada pria dalam konteks Gereja Katolik, dan tidak mengecualikan peran dan tanggung jawab kaum ibu atau kaum wanita Katolik. Gereja Katolik menghargai peran dan kontribusi semua umat Katolik, baik pria maupun wanita, dalam membangun dan melayani umat Allah.