KABAR LUWUK, BANGGAI – Hidup harus selaras antara hubungan manusia dengan tuhannya, dengan sesama manusia termasuk dengan alam. Sehingganya pada setiap kesempatan Kapolres Banggai AKBP Budi Priyanto senantiasa menularkannya kepada anggotanya, masyarakat bahkan para pelaku kejahatan yang menjadi tahanan di Rutan Mapolres Banggai. Hal itu terlihat pada Jumat (14/2/2020) seorang tahanan berinisial R alias A sebelum diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) kejari Banggai terlebih dahulu melakukan penamanan pohon di halaman Polres Banggai.
Menurut AKBP Budi Priyanto, dirinya telah memerintahkan kepada penyidik untuk mewajibkan setiap tahanan yang akan diserahkan ke JPU terlebih dahulu diwajibkan menanam pohon yang nantinya akan dilabeli dengan nama pelaku termasuk kasusnya. Hal ini kata Budi sebagai pengingat kepada pelaku kejahatan bahwa dirinya pernah melakukan kesalahan dan kemudian tidak mengulanginya lagi. Selain itu penamanan pohon itu bagian dari mengajarkan bahwa hubungan manusia dengan alam harus tetap dijaga, karena niscaya ketika kita jaga alam maka alam akan menjaga kita.
“Penghijauan ini sebagai pembinaan sekaligus menjaga hubungan manusia dengan alam, agar mereka (tahanan-red) ingat dan sadar serta tidak mengulangi perbuatannya lagi. Sebab, dapat merugikan diri sendiri, keluarga maupun orang lain,” kata AKBP Budi Priyanto.
Dikatakan perwira dua melati ini, tanaman yang telah ditanam para tahanan ini nantinya akan dirawat dan semoga kelak jika berbuah akan memberikan manfaat bagi banyak orang karena bisa dinikmati. Tanaman yang ditanam berupa buah-buahan sehingga jika nanti dinikmati maka pelaku kejahatan itu setidaknya bisa memperoleh imbalan yang setimpal berupa amal.
“Jelas ini bagian dari apa yang telah ditegaskan Kapolda Sulteng, berantas kejahatan, cintai manusianya dan cegah mereka terjerumus dalam kejahatan. Salah satunya dengan mencintai dan memupuk hubungan manusia dengan alam ini,” tambah mantan Kapolres Buol ini.
Dimintai keterangannya R mengakui senang melakukan penanaman pohon ini, kelak jika pohon mangga yang ditanamnnya itu berbuah maka bisa dinikmati banyak orang yang tentu saja bisa jadi amalan bagi dirinya. (Marjuki Bayu)