KABAR LUWUK – JOB Tomori Dukung Desa Sumberharjo: Perpaduan Sawah, Burung Hantu, dan Wisata. Desa Sumberharjo, Harmoni Pertanian dan Pariwisata Berkat Burung Hantu Di Desa Sumberharjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, inovasi dan kreativitas warga membuktikan bahwa pertanian dan pariwisata dapat berjalan beriringan.
Awalnya, desa ini menghadapi masalah besar: serangan hama tikus yang merusak lahan persawahan. Produksi padi menurun drastis, bahkan hingga mencapai gagal panen.

Berbagai cara telah dicoba, termasuk penggunaan aliran listrik untuk mengusir tikus. Namun, metode ini terbukti berbahaya bagi warga yang melintas atau tanpa sengaja menyentuh kabel listrik. Melihat kondisi ini, Kepala Desa Sumberharjo, Baron Hermanto, mencari solusi yang lebih aman dan efektif. Ia menemukan bahwa burung hantu, terutama jenis Serak Sulawesi, adalah predator alami tikus sawah.
Langkah inovatif Baron menarik perhatian Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori). Sebagai perusahaan hulu migas yang aktif di Kabupaten Banggai, JOB Tomori turut mendukung pertanian sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat.
Bahkan, Baron dikirim ke Demak, Jawa Tengah, untuk mempelajari teknik budidaya burung hantu, pembuatan rumah burung hantu, hingga efektivitasnya dalam memberantas tikus.
Dengan dukungan pembinaan dari JOB Tomori, puluhan rumah burung hantu kini berdiri di tengah sawah Desa Sumberharjo. Hasilnya, populasi tikus menurun drastis, dan produktivitas pertanian meningkat signifikan. Namun, cerita ini tidak berhenti pada pertanian saja.
Keberadaan rumah burung hantu di tengah sawah ternyata menjadi daya tarik tersendiri. Warga luar mulai berdatangan untuk melihat keunikan ini. Melihat peluang tersebut, Baron Hermanto berinisiatif mengembangkan desanya menjadi destinasi wisata.Area pinggiran sawah ditata dengan membuat pondok, taman, dan patung burung hantu sebagai obyek foto.
Kini, Desa Sumberharjo ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat akhir pekan. Tak hanya warga lokal, turis dari luar daerah hingga mancanegara juga singgah untuk menikmati suasana unik desa ini. Untuk melengkapi pengalaman pengunjung, pondok-pondok di pinggir sawah menyediakan berbagai kuliner, mulai dari kudapan ringan hingga makanan tradisional.
Baron Hermanto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada JOB Tomori atas dukungan dan pembinaan yang diberikan. Menurutnya, inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat desa.
“Ke depan, kami akan terus mengembangkan wisata pertanian ini. Dengan sinergi bersama JOB Tomori, kami berharap pertanian dan pariwisata di Desa Sumberharjo dapat semakin maju. Desa yang sejahtera adalah impian kami semua,” ujar Baron.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa dengan kreativitas, inovasi, dan dukungan pihak terkait, sektor pertanian dan pariwisata dapat saling mendukung, menciptakan kehidupan desa yang lebih baik. Desa Sumberharjo pun kini menjadi contoh nyata harmoni antara produktivitas pertanian dan potensi pariwisata.***