Selanjutnya sebagai wujud tanggung jawab PT Donggi-Senoro LNG kepada lingkungan hidup di wilayah kerjanya, kami bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah, dengan membangun Pusat konservasi maleo ini pada tahun 2013. Untuk itu, PT Donggi-Senoro LNG menjadi pelopor konservasi Burung Maleo secara eksitu atau diluar habitat aslinya di Indonesia.
Ia menambahkan sejak diresmikan pada 5 Juni 2013, fasilitas konservasi Maleo Conservation Center DSLNG telah mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain dari United Nations Environmental Programme (UNEP), Badan PBB yang membidangi lingkungan hidup pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2013, juga penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia tahun 2021 atas peran serta dalam upaya pelestarian eksitu dan insitu burung Maleo.
Selain sebagai tempat konservasi, Maleo Conservation Center DSLNG juga
berfungsi sebagai sarana edukasi lingkungan yang terbuka bagi masyarakat
umum.
Perlu kami infokan bahwa Pelepasliaran kali ini akan dilakukan di Suaka Marga Satwa Bangkiriang, dengan jumlah anakan burung maleo yang dilepas sebanyak 15 ekor.
“Semenjak program pelepasliaran ini dilaksanakan, total sudah 127 anakan
burung maleo yang telah dilepasliarkan ke alam bebas.” Tuturnya.