Banggai KepulauanKABAR DAERAH

Faisal Badaun: Politik Uang di Pilkada 2024, Tantangan Kesadaran Politik Masyarakat Banggai Kepulauan

×

Faisal Badaun: Politik Uang di Pilkada 2024, Tantangan Kesadaran Politik Masyarakat Banggai Kepulauan

Sebarkan artikel ini
FAISAL BADAUN
FAISAL BADAUN

KABAR LUWUK –  Faisal Badaun: Politik Uang di Pilkada 2024, Tantangan Kesadaran Politik Masyarakat Banggai Kepulauan. Faisal Badaun, seorang mahasiswa asal Kabupaten Banggai Kepulauan, memberikan pandangannya tentang fenomena politik uang yang diprediksi akan menjadi bagian dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Selasa 12 November 2024.

Meskipun politik uang kerap dianggap sebagai pelanggaran etika dan hukum, Faisal berpendapat bahwa praktik ini tidak dapat dipungkiri masih menjadi alat yang menarik partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi.

Menurut Faisal, di beberapa wilayah, khususnya daerah yang kesadaran politik masyarakatnya masih rendah, pemberian insentif material kadang diperlukan untuk menggerakkan mereka agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

“Di kabupaten seperti Banggai Kepulauan, ada kecenderungan sebagian warga yang baru tertarik berpartisipasi dalam Pilkada jika ada iming-iming materi,” ujarnya.

Ia menilai bahwa tanpa dorongan semacam ini, partisipasi dalam pemilu di kalangan tertentu mungkin tidak akan optimal.

Namun, Faisal juga menegaskan bahwa peningkatan kesadaran politik masyarakat adalah hal yang lebih penting. “Saya berharap masyarakat bisa memahami bahwa memilih pemimpin bukan semata soal mendapatkan imbalan material, tetapi merupakan kesempatan untuk memilih pemimpin yang benar-benar memiliki visi, kualitas, dan kemampuan untuk membawa perubahan positif bagi daerah kita,” jelas Faisal.

Ia melanjutkan, bahwa penting bagi masyarakat di Banggai Kepulauan untuk belajar memprioritaskan visi dan misi calon pemimpin daripada hanya tergiur iming-iming yang sifatnya sementara.

Menurutnya, ketika masyarakat memiliki pemahaman politik yang lebih dalam, maka pemilu akan lebih jujur dan adil. Faisal juga mengajak seluruh elemen masyarakat Banggai Kepulauan untuk lebih cerdas dalam menghadapi godaan politik uang yang berpotensi merusak proses demokrasi.

“Politik uang memang mungkin tidak bisa sepenuhnya hilang, tetapi kita bisa meminimalkannya dengan memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat,” pungkas Faisal.

Baginya, pemilu yang bersih dan berintegritas hanya dapat tercapai jika semua pihak, termasuk masyarakat, berkomitmen untuk mendukung proses pemilihan yang jujur, transparan, dan tanpa intervensi material yang mengaburkan tujuan sebenarnya dari demokrasi.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *