“Proyek pengembangan Senoro Selatan merupakan proyek negara yang bertujuan menjaga stabilitas produksi.
Proyek ini membutuhkan dukungan semua pihak karena banyak multiplier effect secara sosial dan ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat,” tambah Visnu.
Dalam RDP tersebut, yang juga dihadiri oleh perwakilan Aliansi Masyarakat Lingkar Project Kecamatan Moilong, Kadisnakertrans Banggai, Asisten 1 Setdakab Banggai, dan DLH Banggai, Visnu menegaskan bahwa meskipun proyek pengembangan Senoro Selatan adalah kegiatan negara, JOB Tomori tetap profesional dalam setiap tahap pekerjaan, dengan melengkapi seluruh dokumen perizinan yang dipersyaratkan peraturan yang berlaku.
Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Bupati Banggai dan instansi teknis terkait juga terus dilakukan.
Pada awal November 2023, dalam masa penyiapan lahan, JOB Tomori melakukan koordinasi dengan Camat Moilong terkait kebutuhan akses jalan menuju lokasi sumur Cluster B di Kecamatan Moilong. JOB Tomori juga menyurat kepada Dinas PUPR Kabupaten Banggai terkait kebutuhan pelebaran akses jalan untuk manuver kendaraan berat.
Hasilnya, tim PUPR memberikan izin kepada JOB Tomori untuk melakukan pelebaran jalan dan menimbun beberapa meter riol dengan ketentuan bahwa setelah proyek selesai, kondisi jalan dan riol harus dikembalikan seperti semula.
Sebelum memulai kegiatan pemboran, JOB Tomori bersama SKK Migas dan kontraktor pelaksana telah melakukan sosialisasi.
Sosialisasi ini diawali dengan wartawan Kabupaten Banggai, kemudian di tingkat Pemkab Banggai dengan melibatkan seluruh Forkopimda dan instansi teknis terkait seperti PUPR, DLH, Disnakertrans, dan lainnya.
Sosialisasi juga dilakukan di tingkat warga masyarakat sekitar area proyek, yakni Kecamatan Moilong dan Kecamatan Batui Selatan, dengan melibatkan pemerintah desa dan perwakilan masyarakat setempat.
Masukan dan harapan dari peserta sosialisasi ditindaklanjuti oleh JOB Tomori bersama Forkopimcam setempat, mencakup isu ketenagakerjaan, pelibatan pengusaha lokal, dan komitmen menjalankan program pemberdayaan yang telah berjalan sebelum proyek pengembangan Senoro Selatan dimulai.
Terkait kebutuhan ketenagakerjaan, beberapa pertemuan telah dimediasi Forkopimcam setempat dan stakeholder terkait untuk mencari solusi terbaik, mengingat animo masyarakat sangat tinggi sementara kebutuhan proyek terbatas.
“Pada prinsipnya, meskipun kegiatan usaha hulu migas merupakan kegiatan negara, JOB Tomori dan seluruh kontraktor mitra kerja selalu berkomitmen untuk memaksimalkan keterlibatan sumber daya lokal di sekitar area operasi.
Kami mengharapkan dukungan semua pihak demi kelancaran kegiatan hulu migas di Kabupaten Banggai,” tutup Visnu.
Dengan proyek pengembangan Senoro Selatan ini, diharapkan dapat menjaga stabilitas produksi gas nasional sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar melalui peningkatan ekonomi dan sosial. Dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan proyek ini. ( *)