IMIP
BanggaiKABAR DAERAH

DSLNG Prioritaskan Konservasi Maleo Sebagai Komitmen Keberlanjutan di Kabupaten Banggai

×

DSLNG Prioritaskan Konservasi Maleo Sebagai Komitmen Keberlanjutan di Kabupaten Banggai

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK  – DSLNG Prioritaskan Konservasi Maleo Sebagai Komitmen Keberlanjutan di Kabupaten Banggai.PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), perusahaan pengolahan gas alam cair yang beroperasi di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program pelestarian burung Maleo (Macrocephalon maleo), spesies endemik Sulawesi yang terancam punah.

Burung Maleo, dengan perilaku reproduksi uniknya yang memanfaatkan panas eksternal untuk menetaskan telur, merupakan simbol penting keanekaragaman hayati Sulawesi. Namun, spesies ini menghadapi ancaman serius akibat perburuan telur dan degradasi habitat. Menjawab tantangan ini, DSLNG meluncurkan program pelepasliaran burung Maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang, Banggai.

Inisiatif ini sejalan dengan visi dan misi DSLNG untuk menjadi perusahaan LNG yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. “Kami mengintegrasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan ke dalam operasi perusahaan, termasuk dalam pelestarian keanekaragaman hayati,” ujar perwakilan DSLNG.

Selain pelestarian Maleo, DSLNG juga aktif dalam rehabilitasi ekosistem karang melalui transplantasi karang di wilayah pesisir Kabupaten Banggai. Program ini diharapkan tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem tetapi juga mendukung pengembangan edukasi ekowisata di daerah tersebut.

Sebagai salah satu proyek LNG utama di Indonesia, DSLNG tak hanya berperan dalam pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tetapi juga menjadi pelopor pelestarian lingkungan di kawasan operasionalnya. Keberlanjutan menjadi bagian dari nilai inti DSLNG, yang diimplementasikan melalui prinsip 4R (Reuse, Reduce, Recycle, Replace) dalam pengelolaan limbah dan sumber daya.

Pelestarian burung Maleo oleh DSLNG mencerminkan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Kontribusi ini menjadi bukti bahwa pertumbuhan industri dapat selaras dengan upaya konservasi, menghadirkan manfaat jangka panjang bagi alam dan generasi mendatang di Kabupaten Banggai.

Hal tersebut pernah disampaikan Drajat Panjawi, Corporate affairs Direktur DSLNG  Terkait pelepasliaran anakan burung Maleo adalah bagian dari program Konservasi Burung Maleo yang telah digagas dan dilaksanakan sejak awal berdirinya Kilang PT Donggi-Senoro LNG.

Seperti kita ketahui bersama, burung maleo adalah satwa endemik di Sulawesi yang oleh Badan Konservasi International termasuk dalam kategori endangered atau hampir punah. Terangnya.

Selanjutnya sebagai wujud tanggung jawab PT Donggi-Senoro LNG kepada lingkungan hidup di wilayah kerjanya, kami bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah, dengan membangun Pusat konservasi maleo ini pada tahun 2013. Untuk itu, PT Donggi-Senoro LNG menjadi pelopor konservasi Burung Maleo secara eksitu atau diluar habitat aslinya di Indonesia.

Ia menambahkan sejak diresmikan pada 5 Juni 2013, fasilitas konservasi Maleo Conservation Center DSLNG telah mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain dari United Nations Environmental Programme (UNEP), Badan PBB yang membidangi lingkungan hidup pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2013, juga penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia tahun 2021 atas peran serta dalam upaya pelestarian eksitu dan insitu burung Maleo.

Selain sebagai tempat konservasi, Maleo Conservation Center DSLNG juga berfungsi sebagai sarana edukasi lingkungan yang terbuka bagi masyarakat umum.

Perlu kami infokan bahwa Pelepasliaran kali ini akan dilakukan di Suaka Marga Satwa Bangkiriang, dengan jumlah anakan burung maleo yang dilepas sebanyak 15 ekor.

“Semenjak program pelepasliaran ini dilaksanakan, total sudah 127 anakan burung maleo yang telah dilepasliarkan ke alam bebas.” Tuturnya

Selain itu Bupati Banggai, Ir H.Amiruddin juga mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Banggai saat ini terus memberi apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan kegiatan  yang dilakukan oleh DSNLG dalam pelestarian Burung Maleo  ini merupakan  hal yang positif.

Guna mensukseskan Dan mendorong pelaksanaan pembangunan daerah sekaligus menjadi wahana membentuk masyarakat yang demokratis sebagai konsekwensi logis dalam menghadapi segala perubahan. Tutup Bupati.

Hal senada juga disampaikan Gubenur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura mengatakan upaya konservasi Maleo di luar habitatnya (eksitu) oleh perusahaan pengelola gas alam cair ini dipusatkan di Maleo Conservation Center DSLNG yang berlokasi di area Kilang DSLNG di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Gubenur Sulteng juga meyampaikan bahwa penangkaran ini, DSLNG telah melepasliarkan ratusan anakan Maleo di habitatnya di Suaka Margasatwa Bakiriang, sesuai informasi yang disampaikan oleh bapak Drajat Panjawi, sehingga atas nama pemerintah propinsi Sulawesi memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas program penagkaran burung maleo yanghampir saja punah. Tutup Gubenur Sulteng. ( MAM) **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *