KABAR LUWUK – DSLNG Ajak Wartawan Luwuk Memahami Seni Fotografi Jurnalistik Yang Mendalam. PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) menggelar sesi berbagi ilmu bertajuk Sesi Berbagi Fotografi Jurnalistik dan Industri di Hotel Swiss Bellin Luwuk.
Dalam acara ini, DSLNG menghadirkan dua fotografer nasional yang berpengalaman, Basri Marzuki dan Joshua Marunduh, untuk berbagi ilmu kepada para jurnalis luwuk wartawan,Jumat,1 November 2024.
Corporate Communication Manager DSLNG, Adhika Paramanandana, membuka acara dengan sambutan yang menekankan pentingnya fotografi dalam pemberitaan jurnalistik. “Foto yang berkualitas dan berjiwa dapat menghidupkan berita.
Hari ini, kita belajar bagaimana menciptakan gambar yang bernyawa, yang mampu bercerita tanpa kata,” ujar Adhika. Ia berharap sesi ini menjadi bekal berharga bagi para wartawan Luwuk dalam menghadirkan visual yang tidak hanya estetis, tetapi juga informatif.
Narasumber pertama, Basri Marzuki, seorang fotografer di Kantor Berita Antara, memulai sesi dengan menjelaskan dasar-dasar foto jurnalistik. Menurut Basri, foto jurnalistik harus mengandung unsur 5W+1H agar memberikan informasi yang jelas. Basri juga menekankan bahwa foto jurnalistik harus memenuhi empat karakteristik penting, Kebenaran, Relevansi, Kejelasan, dan Kualitas.
“Kebenaran dalam foto jurnalistik adalah mutlak. Foto tidak boleh dimanipulasi secara digital atau fisik, agar tetap mencerminkan realitas,” ujar Basri.
Ia menjelaskan bahwa dengan perkembangan teknologi, fotografer jurnalistik saat ini perlu menguasai keterampilan baru agar tetap relevan dalam era yang serba cepat.
Di sesi kedua, Joshua Marunduh, fotografer dengan keahlian khusus dalam perspektif seni, menyampaikan materi mengenai teknik yang lebih mendalam dalam menciptakan foto menarik.
Ia menjelaskan bahwa fotografi bukan sekadar alat penyampaian pesan, tetapi juga karya seni. “Foto jurnalistik harus memiliki nilai estetika, selain dari pesan yang ingin disampaikan,” kata Joshua.
Menurutnya, setiap jurnalis harus memahami konsep Segitiga Pencahayaan untuk mendapatkan eksposur sempurna, serta mengenal fitur kamera yang mereka gunakan, termasuk fungsi seperti Depth of Field, komposisi, dan momen penting.
Joshua juga menyarankan agar fotografer jurnalis mengenal spesifikasi kamera mereka secara mendalam. “Kamera terbaik adalah kamera yang Anda miliki. Kenali kelebihan dan kekurangannya, dan manfaatkan fitur-fitur yang ada untuk mendukung pemotretan,” tambah Joshua.
Ia menekankan pentingnya menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dan kondisi pemotretan.
Setelah pemaparan dari kedua narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung antusias. Para wartawan tampak bersemangat dalam menggali lebih dalam mengenai teknik yang telah dipaparkan, baik dalam aspek teknis maupun artistik.
Acara ini menjadi bukti komitmen DSLNG dalam mendukung pengembangan kompetensi wartawan lokal. Kegiatan yang melibatkan fotografer nasional ini diharapkan dapat memperkaya kemampuan para jurnalis dalam menghasilkan foto-foto berkualitas tinggi untuk pemberitaan jurnalistik maupun industri. ( MAM) **