KABAR LUWUK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Bupati Banggai telah menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banggai tahun 2024 dengan total belanja mencapai Rp3,197 triliun.
Meskipun mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya, ternyata proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) justru mengalami penurunan. Senin 4/12/2023.
Pada tahun 2023, besaran belanja dalam APBD Banggai ditetapkan sekitar Rp2,3 triliun, sementara pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp2,2 triliun lebih.
Proyeksi PAD tahun 2023 mencapai Rp264,2 miliar atau 11,4 persen dari total pendapatan. Namun, di tahun berikutnya, meskipun total belanja dan pendapatan meningkat menjadi Rp3,197 triliun dan Rp3,166 triliun, proyeksi PAD hanya sebesar Rp253,3 miliar atau 7,9 persen dari total pendapatan.
Analisis menunjukkan bahwa ketergantungan pada dana transfer dari pemerintah pusat masih tinggi, dengan total PAD hanya menyumbang kurang dari 8 persen dari pendapatan daerah.
Rinciannya meliputi pajak daerah sebesar Rp116,1 miliar, retribusi daerah Rp27,2 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp2,6 miliar, dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp107,2 miliar.
Situasi ini memunculkan perhatian terkait keberlanjutan sumber pendapatan daerah, serta perlunya upaya maksimal untuk meningkatkan PAD dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer pemerintah pusat.
Keputusan bersama DPRD dan Bupati Banggai dalam menetapkan APBD 2024 menjadi sorotan, mengingat tantangan ekonomi yang mungkin dihadapi daerah tersebut dalam mencapai kemandirian finansial.**