KABAR NASIONAL

Donald Trump Akan Lebih Konservatif, Termasuk Terhadap Indonesia

1470
×

Donald Trump Akan Lebih Konservatif, Termasuk Terhadap Indonesia

Sebarkan artikel ini
Para pembicara pada Seminar Internasional bertema “The United States Under President Donald Trump: Implications for the World and Indonesia” yang digelar FISIP UMJ secara online, Jumat 15 November 2024 (Foto: Humas FISIP UMJ)
Para pembicara pada Seminar Internasional bertema “The United States Under President Donald Trump: Implications for the World and Indonesia” yang digelar FISIP UMJ secara online, Jumat 15 November 2024 (Foto: Humas FISIP UMJ)

 KABAR LUWUK  – Donald Trump Akan Lebih Konservatif, Termasuk Terhadap Indonesia. Presiden Donald Trump yang akan berkuasa mulai Januari 2025 akan membawa Amerika Serikat lebih konservatif terhadap berbagai negara termasuk Indonesia, dan ini dapat diketahui dari pengalaman empat tahun saat ia berkuasa, yakni dari 2017 hingga 2021.

Namun demikian realitas baru dunia saat ini antara lain China lebih kuat dan Timur Tengah masih penuh konflik akan membawa Trump lebih pragmatis, sementara kebijakannya ke Timur Tengah dapat disebut akan lebih merugikan Palestina karena Trump cenderung memihak Israel.

Demikian salah satu benang merah Seminar Internasional bertema “The United States Under President Donald Trump: Implications for the World and Indonesia” yang digelar secara online, Jumat (15/11).

Seminar dibuka oleh Wakil Dekan FISIP UMJ Dr Lusi Andriyani mewakili Dekan Prof Evi Satispi yang berhalangan hadir. Selain dari  Indonesia, seminar secara online itu diikuti peserta dari Yaman dan Malaysia dengan jumlah peserta lebih dari 55 orang.

Seminar itu menghadirkan empat panelis, yakni mantan Dubes RI  untuk Bulgaria Bunyan Saptomo, Direktur Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC) Muslim Imran, dosen Ilmu Politik FISIP UMJ Ella Syafputri Prihatini PhD, dan pakar geopolitik dari  Yaman Khaldoon Ahmed Hasson Abdulla dengan moderator Dr Asep Setiawan dari UMJ.

Mantan Dubes RI untuk Bugaria menjelaskan, indikasi lebih konservatif kepemimpinan Donald Trump tampak dari pengalaman ketika dia berkuasa pada 2017-2021. Saat itu Donald Trump berbeda dengan Presiden Barack Obama yang menjadikan Asia sebagai salah satu prioritas politik luar negerinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *