KABAR LUWUK, PALU – Nasib naas menimpa Andi Adrianto (13) warga Kelurahan Bahontula, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara. Bocah ini mengalami koma dan mesti menjalani perawatan intensif setelah ditabrak salah satu mobil rombongan Bupati Morowali Utara, Minggu (18/8) saat berada di tanjakan Gunung Radio, Kelurahan Bahontula.
Margono orangtua korban menceritakan, saat itu anaknya tengah dibonceng temannya mempergunakan sepeda motor, tiba-tiba ditabrak dari arah belakang oleh salah satu mobil iring-iringan rombongan Bupati Morowali Utara. Mobil yang menabrak Andi kala itu berplat merah yang dikemudikan oleh lelaki Ikhsan. Usai ditabrak, korban langsung terjatuh dan mengalami luka dibagian kepala yang menyebabkan korban mengeluarkan darah pada mulut dan hidungnya.
“Anak saya ditabrak mobil iring-iringan rombongan bupati saat berada di tanjakan radio, mobil diposisi terakhir berplat merah yang tabrkan anak saya. Pengemudinya namanya Ikhsan yang saat itu membawa korban ke rumah sakit di Kolonodale karena saat itu anak saya kritis,” kata Margono kepada media ini.
Mengetahui kondisi Andi kritis, pihak Rumah Sakit Kolonodale merujuk korban ke RS Undata Palu. Pengendara yang diketahui bernama Ikhsan kata Margono sempat berjanji akan membiayai pengobatan putra bungsunya itu. Namun hingga dirujuk ke RS Undata Palu dan sudah berapa hari berada disana tidak ada juga uang pengobatan seperti yang dijanjikan.
“Ada perjanjian dari bersangkutan (Ikhsan-red) saat anak saya akan dirujuk ke Palu, dihadapan dokter yang menyarankan rujuk segera. Tapi satu peserpun tidak dikasih duit, cuma anakku yang ikut ke Palu dikasih duit cuma tidak tau berapa,” keluh Gono ditemui di RS Undata Palu.
Melihat kondisi anaknya yang masih kritis, dan mesti menjalani operasi dibagian kepala, Margono berharap agar dana pengobatan seperti yang sudah dijanjikan dapat ditepati.
“Saya minta janjinya membiayai pengobatan anak saya, ternyata sampai detik ini belum ada. Seribu rupiahpun tidak ada,” tambah Margono.
Margono yang berprofesi sebagai buruh bengkel itu berharap Bupati Morowali Utara dapat memberikan bantuan biaya pengobatan, mengingat putra bungsunya tersebut masih menunggu biaya untuk operasi penyembuhan. Rencananya pihak keluarga akan menempuh jalur hukum jika tidak ada niat baik yang ditunjukan pelaku. (MZ)