IMIP
BanggaiKABAR DAERAH

Didukung JOB Tomori, Pos Bidik Cendana Pura Ubah Limbah Jadi Pupuk Organik

×

Didukung JOB Tomori, Pos Bidik Cendana Pura Ubah Limbah Jadi Pupuk Organik

Sebarkan artikel ini
Didukung JOB Tomori, Pos Bidik Cendana Pura Ubah Limbah Jadi Pupuk Organik
Didukung JOB Tomori, Pos Bidik Cendana Pura Ubah Limbah Jadi Pupuk Organik

KABAR LUWUK –  Pos Bidik, sebuah inisiatif lokal yang digagas oleh mantan Camat Moilong, Fahmi A. Rizal, SSTP, bersama ketua organisasi Gendon Prabowo, SP, berhasil mengolah limbah organik menjadi pupuk organik berkualitas. Program ini mendapat dukungan penuh dari JOB Tomori.

Pos Bidik, yang merupakan singkatan dari “Kompos Membuat Hidup Lebih Baik”, hadir untuk memberdayakan masyarakat sekitar melalui pemanfaatan limbah organik, terutama yang berasal dari aktivitas rumah tangga dan peternakan. Dengan bantuan mesin pengolah dan teknologi sederhana, mereka mampu memproduksi pupuk organik dalam skala besar.

Fahmi mengungkapkan bahwa ide ini berawal dari kebutuhan pupuk organik di wilayah Banggai, yang sulit terpenuhi akibat tingginya harga pupuk non-subsidi.

“Saat saya masih menjabat sebagai Camat Moilong pada 2019, kami menyadari adanya potensi besar untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk. Bersama Pak Gendon dan tim, kami mulai membangun unit pengolahan ini dengan semangat pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Pada tahun pertama, Pos Bidik mampu memproduksi hingga 170 ton pupuk organik. Sebagian besar hasil produksi tersebut dibagikan secara gratis kepada masyarakat untuk memperkenalkan manfaat pupuk organik. Kini, kapasitas produksi telah meningkat menjadi 335 ton per tahun.

Pupuk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp70.000 per karung berisi sekitar 40 kilogram.

“Harga ini jauh lebih murah dibandingkan pupuk non-subsidi, sehingga menjadi solusi bagi petani kecil,” kata Gendon.

Selain memproduksi pupuk padat, Pos Bidik juga mulai mengembangkan pupuk cair dengan target peluncuran tahun depan. Semua kegiatan ini tidak lepas dari dukungan JOB Tomori, termasuk dalam hal pembangunan fasilitas dan pembelian alat pengolahan.

Dijelaskan pula, saat ini, Pos Bidik telah bermitra dengan dua desa di sekitar lokasi pengolahan serta melibatkan 45 peternak sebagai penyedia bahan baku. Proyek ini juga menciptakan lapangan kerja bagi 12 pekerja tetap dan beberapa keluarga yang terlibat dalam pembuatan arang sebagai bahan tambahan.

Tidak hanya fokus pada produksi, Pos Bidik juga mendapatkan pengakuan formal. Merek dagang mereka telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, dan sertifikasi mutu produk sedang dalam proses pengurusan.

“Ini adalah bukti komitmen kami untuk memberikan solusi berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Fahmi. Ia berharap, dukungan dari pihak swasta, termasuk JOB Tomori, terus berlanjut agar program ini dapat berkembang lebih luas dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Kabupaten Banggai.

Dengan inovasi ini, Pos Bidik tidak hanya menjadi solusi atas masalah limbah, tetapi juga berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan.

Section head relation JOB Tomori, Ruru Rubiantoro pada kesempatan itu menyebutkan JOB Tomori sangat mengapresiasi dan mendukung program inovasi berkelanjutan seperti ini. Olehnya itu ia berharap media juga turut serta membantu memberikan edukuasi dan informasi agar masyarakat dapat memanfaatkan limbah menjadi pupuk.

JOB Tomori dan Pos Bidik sangat terbuka kepada siapa saja yang berkeinginan berlatih mengubah limbah jadi pupuk di tempat ini. Tercatat sudah sekira enam kabupaten melalui dinas Pertanian mengutus masyarakatnya mengikuti pelatihan di tempat tersebut.

Selain pengolahan limbah peternakan, di lokasi ini telah diujicobakan juga pengolahan limbah Sulfatreat menjadi bahan campuran pembuatan Batako. (IkB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *