KABAR LUWUK, PALU – Upaya percepatan dan monitoring pembangunan hunian tetap insitu melalui dana stimulan senantiasa dilakukan oleh Dansatgas Kolonel Inf Agus Sasmita. Bahkan pada Rabu (19/2/2020) Danrem 132/Tadulako bersama LO BNPB di Sulteng Kolonel Czi Arief N dan Kepala Bidang Rehab Rekon BPBD Sulteng A. Asri melakukan inspeksi mendadak kesejumlah huntap insitu yang ada di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Pada sidak itu, Dansatgas menemukan adanya sejumlah aplikasi Rumah Tidak Tahan Gempa (RTTG) salah satunya di Jalan Lagarutu, Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore. Pada rumah yang dibangun model Rumah Instan Konvensional (RIKO) itu ditemukan adanya penggunaan material berupa besi yang tidak sesuai karena hanya menggunakan dua besi angker sebagai tahanan tiang penyangga. Selain itu ikatan besi (Behel) pada tiang penyangga jaraknya mencapai 72 centimeter perbehelnya. Tidak itu saja ternyata luasa bangunan tidak lagi sesuai tipe 36 sehingga pemilik rumah mengurangi material agar bisa membangun rumah seluas 7×9 itu.
“Ini tidak bisa seperti ini, justru kalau dibangun seperti ini maka jika terjadi sesuatu bisa membahayakan pemilik rumah. Saya minta anggota yang dilibatkan membantu dalam pembangunan di rumah ini untuk ditarik, jangan sampai kita mengerjakan sesuatu yang salah justru nanti malah ikut salah,” terang Danrem kepada sejumlah anggota TNI AD yang berada di rumah tersebut.
Saat itu Danrem meminta agar pihak terkait melakukan pengawasan secara ketat dalam pembangunan huntap insitu ini. Pihaknya secara teknis tidak terlalu faham mengenai standar bangunan sehingga diharapkan instansi terkait bisa mengecek jika memang bangunan itu sudah tidak sesuai standar maka sebaiknya dihentikan pembangunannya.
“Kitakan hanya membantu tenaga jadi secara teknis instansi terkait harus melakukan pengawasan, jika menemukan seperti ini maka laporkan dan hentikan, biar nanti tenaga anggota TNI bisa dialihkan ketempat lainnya,” kata Dansatgas kepada pihak BPBD Sulteng.
Temuan itu selain jadi bahan evaluasi juga akan dilaporkan oleh LO BNPB di Sulteng kepada kepala BNPB. Ternyata menurut data banyak rumah model Riko yang dibangun warga di wilayah Kota Palu banyak yang tidak sesuai spesifikasi. Selain itu model Riko dibangun sesuai keinginan warga tanpa memperhitungkan efek di masa depan jika terjadi kembali bencana yang tidak diinginkan. (IkB)