Uji Rapid Mahasiswi Untad Dinyatakan Positif Covid-19, Minta Masyarakat Ikuti Anjuran Pemerintah dan Tebar Pesan Kebaikan
KABAR LUWUK, BANGGAI – Terkonfirmasi positif covid-19 melalui uji rapid tidak membuat Chelsyani Shinta Megawati Tulak, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako berkecil hati atau terpuruk. Malahan mahasiswi semester dua ini bangkit untuk sembuh dan menebarkan pesan-pesan kebaikan melalui akun instagramnya @Chelsyanitulak. Saat ini Chelsy tengah menunggu hasil uji swab yang telah dikirimkan ke Laboratorium Makassar dan menjalani hari seperti biasa di RS Madani Palu.
Kepada media ini Chelsy mengabarkan bahwa kondisinya sudah lumayan membaik, hanya saja indera penciumannya belum sembuh seutuhnya. Mahasiswi berparas jelita ini menceritakan, pada awalnya dia mengalami demam tinggi dibarengi dengan kehilangan daya penciuman. Mengetahui kondisinya seperti itu Chelsy kemudian memeriksakan diri ke fasiltas kesehatan dan dirinya menjalani uji rapid. Hasilnya dia dinyatakan positif covid-19 dan pada tanggal 17 April 2020 langsung menjalani isolasi di Rumah Sakit Madani Palu.
“Sebelum dinyatakan positif melalui uji Rapid tepatnya dua pekan saya mengalami demam dengan panas tinggi serta kehilangan daya penciuman. Setelah melakukan pemeriksaan saya dinyatakan positif dan langsung di isolasi di RS Madani,” jelasnya melalui pesan langsung Instagram.
Diakui Chelsy dirinya terpapar covid-19 diduga dari sang kakak yang juga terpapar dari orang luar melalui transmisi lokal. Kendati telah dinyatakan positif melalui uji Rapid, mahasiswi Untad ini berharap hasil swabnya nanti bisa dinyatakan negatif atau minimal menunjukan kearah kesembuhan.
Pengakuan dirinya sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif melalui uji rapid secara terbuka di media sosial sudah barang tentu menuai pro dan kontra termasuk perlakuan yang mengucilkan dan mencibir. Tetapi tidak sedikit yang mendokan dan memberikan semangat untuk kesembuhannya.
“Iya hasil rapid dinyatakan positif, saya lagi menunggu hasil uji swab yang sudah dikirimkan. Kalau tanggapan masyarakat saya tidak terlalu jadikan beban fikiran karena namanya manusia pasti ada yang mencibir dan sebagainya tapi tidak sedikit yang memberi saya semangat agar bisa sembuh,” tambahnya.
Selama menjalani isolasi di RS Madani Palu, Chelsy mengaku mendapatkan perlakuan yang baik sehingganya pada kesempatan itu dia mengucapkan terimakasih kepada para dokter, perawat dan tenaga medis lainnya termasuk pihak keamanan yang telah menjadi garda terdepan pencegahan penyebaran covid-19 ini di Indonesia terkhusus Sulawesi Tengah.
Olehnya itu Chelsy mengajak masyarakat mengikuti imbauan pemerintah, saling suport dan tidak panik. Ia juga berpesan agar warga jangan percaya informasi hoax karena hal itu membuat imunitas warga bisa menurun. Untuk saat ini dia hanya bisa berdoa dan selalu bersyukur termasuk berfikiran positif dan berharap segera sembuh agar bisa kembali menjalani aktivitas. (IkB)