Ghufron juga mengungkapkan keberhasilan implementasi i-Care JKN yang memungkinkan dokter dan peserta melihat riwayat kunjungan, tindakan medis, dan obat dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
Capaian BPJS Kesehatan diakui secara internasional, menjadi contoh bagi negara lain dalam pelaksanaan jaminan kesehatan.
Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Agus Suprapto, menyambut baik tren positif ini dan menekankan pentingnya mempertahankan jaminan sosial untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dalam era digital, upaya meningkatkan mutu layanan kepada peserta diharapkan dapat memperluas cakupan kepesertaan hingga seluruh penjuru negeri.
Pencapaian BPJS Kesehatan pada tahun 2023 juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk perwakilan Menteri Koordinator Bidang PMK, Menteri Sosial RI, Menteri Keuangan RI, serta Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang hadir dalam sebuah pertemuan. Keberhasilan ini menciptakan gambaran positif bagi masa depan Indonesia, menurut Agus Suprapto, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).
Dalam konteks era digital saat ini, BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk memberikan kemudahan akses layanan kepada peserta JKN. Pengambilan antrean online, simplifikasi layanan bagi pasien dengan kondisi khusus seperti hemofilia dan thalassemia, serta implementasi telemedisin, menunjukkan komitmen untuk memberikan pelayanan yang efisien dan berkualitas.
Salah satu langkah inovatif yang diakui adalah pengembangan i-Care JKN, sebuah platform yang memungkinkan dokter dan peserta JKN melihat riwayat kunjungan, tindakan medis, dan obat-obatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan dalam satu tahun terakhir.
Ghufron Mukti menekankan bahwa hal ini tidak hanya memberikan kemudahan akses, tetapi juga mendukung dokter dalam memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat.
Dalam menghadapi tantangan global terutama dalam bidang kesehatan, prestasi BPJS Kesehatan turut memperkuat citra Indonesia di kancah internasional. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dianggap sebagai contoh sukses pelaksanaan jaminan kesehatan yang dapat diadopsi oleh negara-negara lain.
Agus Suprapto menyoroti pentingnya menjaga jaminan sosial sebagai pondasi kebijakan di masa depan. Keberlanjutan pembangunan di Indonesia tidak hanya bergantung pada kelanjutan program jaminan sosial, tetapi juga pada bagaimana jaminan sosial tersebut dapat terus melindungi dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat.
Dengan capaian positif ini, BPJS Kesehatan bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh rakyat Indonesia. Peningkatan kepuasan peserta, peningkatan cakupan kepesertaan, serta penerapan teknologi dalam memberikan layanan kesehatan menjadi fokus utama untuk menciptakan Indonesia yang sejahtera dan berdaya saing di bidang kesehatan.( humas ) **