KABAR LUWUK – BEM Universitas Tompotika Luwuk (UNTIKA) menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan birokrasi kampus yang mencederai prinsip dasar independensi akademik.
Kampus yang seharusnya menjadi ruang netral, intelektual, dan bebas dari segala bentuk intervensi politik kini kian menjauh dari marwahnya.
Peristiwa konvoi kemenangan salah satu pasangan calon yang menjadikan kampus sebagai titik kumpul dan terdengar lantang dengan musik kemenangan merupakan tamparan keras bagi identitas kampus sebagai rumah berpikir dan ruang tumbuhnya nalar kritis.
Ini bukan sekedar soal teknis atau insiden, tapi menyangkut arah masa depan kampus kita: apakah tetap menjadi benteng intelektualitas atau berubah menjadi alat legitimasi kekuasaan.
BEM UNTIKA menegaskan bahwa birokrasi kampus harus berdiri tegak di atas prinsip Independensi, sesuai dengan nilai-nilai dasar pendidikan tinggi dan regulasi yang mengatur independensi institusi akademik.
Ketika birokrasi ikut larut dalam euforia politik, maka independensi kampus dipertaruhkan. Dan ingat, independensi bukanlah sekadar kewajiban moral—ia adalah hak yang harus dijaga.
BEM UNTIKA tidak akan tinggal diam. Jika praktik semacam ini dibiarkan berulang, maka kita bukan sedang mewariskan demokrasi, melainkan menormalisasi kooptasi.
Kami menyerukan kepada seluruh sivitas akademika untuk bersama-sama menjaga marwah kampus dari segala bentuk politisasi dan intervensi kekuasaan.
Jaga Kampus.Jaga Nalar.Lawan Politisasi (Opn)
