Dalam melaksanakan kegiatan Audit Kasus Stunting (AKS), tim audit akan melakukan langkah-langkah berikut:
- Pengumpulan Data: Tim audit akan mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk data PPBGM yang dikumpulkan oleh petugas gizi Puskesmas, data eLSLMIL, dan data Google Form. Data ini akan menjadi dasar untuk mengidentifikasi kasus-kasus stunting yang perlu diaudit.
- Identifikasi Kasus: Tim audit akan melakukan identifikasi kasus berdasarkan risiko pada kelompok sasaran. Pada tahap ini, tim pendamping keluarga di tingkat desa/kelurahan akan memberikan data terkait calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, dan balita yang berisiko mengalami stunting.
- Seleksi Kasus: Setelah melakukan identifikasi, tim audit akan melakukan seleksi kasus yang akan diaudit. Kasus-kasus ini dipilih berdasarkan risiko yang dihadapi oleh kelompok sasaran. Misalnya, kasus stunting pada balita dengan faktor risiko gizi kronis dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
- Diskusi Panel Manajemen Kasus: Tim audit akan melaksanakan diskusi panel manajemen kasus stunting. Diskusi ini melibatkan berbagai pihak yang terkait, seperti tenaga medis, perwakilan pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya. Diskusi panel ini bertujuan untuk membahas kasus-kasus stunting yang telah dipilih, menganalisis penyebabnya, dan merumuskan langkah-langkah penanganan yang efektif.
- Rekomendasi dan Tindak Lanjut: Berdasarkan hasil diskusi panel, tim audit akan menyusun rekomendasi dan tindak lanjut untuk setiap kasus stunting yang diaudit. Rekomendasi ini mencakup upaya pencegahan stunting, peningkatan gizi dan stimulasi psikososial, serta perbaikan akses terhadap layanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
- Implementasi Tindak Lanjut: Rekomendasi dan tindak lanjut yang disusun oleh tim audit akan diimplementasikan oleh berbagai pihak terkait. Pemerintah daerah, rumah sakit, puskesmas, dan masyarakat akan bekerja sama dalam melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kasus-kasus stunting yang telah diidentifikasi.
- Evaluasi dan Monitoring: Setelah implementasi tindak lanjut, tim audit akan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap perkembangan kasus stunting. Hal ini penting untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang telah diambil efektif dalam menangani stunting dan memantau penurunan angka stunting di Kabupaten Bangkep.
Melalui kegiatan Audit Kasus Stunting (AKS) Melalui Diskusi Panel Manajemen Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Bangkep ini, diharapkan dapat tercapai penurunan angka stunting secara signifikan.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan stimulasi psikososial yang memadai bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dengan kerjasama antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat, diharapkan Kabupaten Bangkep dapat menjadi contoh dalam upaya penanggulangan stunting di Indonesia. Pungkasnya. ( RS ) **