KABAR LUWUK – Di tengah ancaman krisis pangan global, DSLNG (Donggi-Senoro LNG) menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan di wilayah operasinya. Salah satu bentuk kontribusinya adalah melalui program Pelatihan Pertanian Berkelanjutan Terpadu, yang diadakan bagi masyarakat setempat untuk mencetak sumberdaya manusia pertanian yang inovatif dan berdaya saing.
Aril Latief, seorang pemuda dari Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, adalah salah satu dari enam pemuda terpilih yang mendapatkan kesempatan emas ini. Lahir pada 15 Maret 2005, Aril telah membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk mempelajari teknologi pertanian modern dan bercita-cita membangun daerahnya.
Pelatihan di Pusat Pertanian Modern OISCA-Jepang
Aril bersama peserta lainnya menjalani pelatihan intensif di Pusat Pelatihan OISCA-Jepang yang terletak di Desa Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Program pelatihan yang berlangsung selama tiga bulan ini mengajarkan peserta berbagai keterampilan pertanian modern, mulai dari teknik bercocok tanam hingga penggunaan pupuk cair alami.
“Saya diajarkan bagaimana menyemai benih dengan benar agar pertumbuhannya lebih optimal,” kata Aril dengan semangat.
Pelatihan ini difokuskan pada komoditas unggulan seperti padi, melon, semangka, cabai, dan tomat—tanaman yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di daerah asalnya.
Selain teknik pertanian, para peserta juga diperkenalkan dengan dasar-dasar bahasa Jepang. Hal ini menjadi modal penting bagi Aril, mengingat beberapa instruktur pelatihan berasal dari Jepang, dan keterampilan bahasa akan sangat membantu saat ia melanjutkan magangnya di Negeri Sakura.
Menerapkan Ilmu di Tanah Kelahiran
Setelah menyelesaikan pelatihan, Aril segera menerapkan pengetahuannya di kampung halaman. Ia memulai dengan menanam cabai di sekitar rumah dan juga memimpin inisiatif penanaman cabai di area demplot di lingkungan industri DSLNG. Upaya ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat setempat, yang mulai tertarik untuk belajar teknik pertanian modern dari Aril.
“Kami ingin memberi contoh kepada masyarakat bahwa bertani dengan cara yang lebih efisien bisa meningkatkan hasil produksi,” kata Aril.
Program demplot ini juga sejalan dengan tujuan DSLNG untuk memberdayakan masyarakat melalui inovasi dan pengembangan pertanian lokal.
Kesempatan Magang ke Jepang
Dedikasi dan semangat belajarnya selama pelatihan tidak luput dari perhatian para instruktur OISCA. Aril dan tiga rekannya mendapatkan tawaran magang di Jepang selama dua tahun untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang pertanian modern.
Meski hanya Aril yang bersedia melanjutkan perjalanan ini, ia tidak ragu-ragu mengambil kesempatan tersebut. Dengan penuh antusias, Aril berharap pengalaman magang di Jepang akan memberikan manfaat besar, baik bagi dirinya maupun untuk Kabupaten Banggai.
“Saya sangat bersemangat dengan kesempatan ini. Saya berharap bisa membawa pulang ilmu baru yang bisa diaplikasikan di daerah saya untuk memajukan pertanian di sini,” ujarnya.
Menuju Masa Depan Pertanian yang Lebih Cerah
Sebagai persiapan magangnya, Aril akan menjalani pelatihan bahasa Jepang selama tiga bulan mulai September 2024 sebelum berangkat ke Jepang pada Desember 2024. Bagi Aril, ini adalah langkah besar menuju cita-citanya untuk membantu meningkatkan pertanian di Kabupaten Banggai.
Aril tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada DSLNG, Apkasi, serta pemerintah Kabupaten Banggai yang telah mendukungnya dalam perjalanan ini. Ia juga berharap program Pelatihan Pertanian Berkelanjutan akan terus dilanjutkan dan mampu menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk turut berkontribusi dalam sektor pertanian.
Semoga Aril dan pemuda lainnya bisa menjadi garda depan dalam membangun pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Indonesia. (IkB)