KABAR LUWUK, BANGGAI – proses pembelajaran berbasisi Virtual Learning Environment (VLE) dikeluhkan banyak orangtua siswa di Kecamatan Bualemo. Pasalnya penerapan proses pembelajaran semacam itu di Kecamatan Bualemo dinilai menambah beban dan menyulitkan ekonomi para orangtua siswa di tengah pandemi covid 19 saat ini.
Bagaimana tidak menyulitkan atau memperparah kondisi masyarakat khususnya para orang tua murid. Dengan di terapkannya pola pembelajaran VLE itu, rata- rata anak mereka meminta agar di belikan hp android.
“Yang sudah ada hp android, tidak ada masalah tapi yang belum ada kan kasiang, macam anak saya,” kata Ishak salahsatu orang tua siswa.
Sudah begitu lanjut ishak, meski sudah ada hp androit juga belum menjamin anak- anak dapat belajar secara maksimal. Karana mengoperasikan hp androit juga harus mengunakan pulsa data yang cukup banyak.
“Otomatis setelah anak- anak ini kita belikan hp, pikir lagi pulsa datanya, kalau tidak hp androit yang ada nanti juga tida bisa di fungsikan,” jelasnya.
Untung saja saat ini hampir semua desa sudah ada internet desanya seperti di Desa Sampaka saat ini. Tetapi hal itu juga belum menjamin, apabila semua orang sudah bergantung di jaringan yang ada.
“Pasti lalod juga jaringannya, bagaimana mereka bisa belajar dengan baik sesuai tuntutan yang ada,” tuturnya.
Olehnya, ia menyarakankan kalau beloh polanya di arahkan ke kelompok belajar. Misalnya, di desa tertentu di bentuk beberapa kelompok. Dengan begitu, para guru mengontrolnya tingal mengunjungi kelompok- kelompok belajar yang telah di bentuk.
“Dan ini menurut saya jauh lebih efektif, pola pembalajaran ditengah pandemi seperti sekarang ini,” tandasnya. (NWR)