KABAR LUWUK – Ahmad Ali Tokoh Agama dan Pendeta Serukan Toleransi Agama di Tolitoli. Bakal calon gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali, mengadakan pertemuan penting dengan sejumlah tokoh agama dan para pendeta di Kabupaten Tolitoli pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Pertemuan ini menjadi momen krusial untuk menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama, sebuah isu yang menurut Ahmad Ali seringkali dibahas namun belum pernah diselesaikan dengan tuntas.
Dalam pidatonya, Ahmad Ali menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memerlukan kesadaran dari semua pihak.
Menurutnya, selama ini diskusi mengenai toleransi beragama sering kali tidak jujur dan cenderung menggunakan “topeng”.
“Ketika kita bicara soal kerukunan umat beragama selama ini, kita selalu pakai topeng. Kita tidak pernah jujur berbicara soal toleransi. Di sini dibutuhkan peran pemerintah untuk membicarakan hal ini secara terbuka,” ujarnya.
Ahmad Ali, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, mengungkapkan bahwa ukuran dari toleransi dalam beragama seharusnya adalah keadilan.
Ia menyoroti bahwa sering kali pihak minoritas merasa takut untuk berbicara dan terpaksa menerima keputusan yang dianggap sepihak.
“Selama ini kan minoritas takut berbicara. Seharusnya kita semua berbicara terbuka agar kerukunan ini dijalani secara sepenuh hati,” jelasnya.
Selain membahas toleransi, Ahmad Ali juga menyinggung peran lembaga keagamaan dalam konteks politik.
Ia meminta agar lembaga-lembaga keagamaan tidak terlibat dalam politik praktis, melainkan berperan sebagai pemberi pencerahan terhadap situasi politik yang sedang berlangsung.
Dengan demikian, lembaga keagamaan bisa tetap bebas nilai dan mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk politisi dari berbagai latar belakang.
Pernyataan Ahmad Ali ini menyoroti pentingnya menjaga netralitas lembaga keagamaan di tengah dinamika politik yang kerap memanas, khususnya menjelang pemilihan gubernur Sulawesi Tengah.
Sebagai calon gubernur, Ahmad Ali tampak berkomitmen untuk mendorong dialog yang jujur dan terbuka mengenai toleransi, serta memastikan bahwa kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Tengah dapat terwujud secara nyata dan berkelanjutan.***
