“Kerugian terbesar dari penyalahgunaan narkoba adalah kelemahan karakter yang menyebabkan kelemahan ketahanan masyarakat sebagai awal kehancuran suatu bangsa,” tegasnya.
Dalam kaitan ini, lanjutnya, ADI sebagai organisasi profesi ikut membantu program pemerintah dalam mewujudkan “Indonesia Emas 2045” melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lulusan Perguruan Tinggi.
Maka, “Kampus merdeka bersih narkoba dan hidup sehat” menjadi slogan untuk mewujudkan Indonesia kondusif terbebas dari narkoba.
Kemudian, berbagai gangguan, tantangan dan hambatan akan terus terjadi sehingga diperlukan adanya strategi peran dosen melalui pembelajaran dengan memberikan informasi dan edukasi melalui Pencegahan, Pemberantasan Pengalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) secara utuh dan terintegrasi.
Kegiatan itu harus melibatkan berbagai pihak dalam bentuk kerjasama dan komitmen seluruh sivitas akademika dan para intelektual, juga mahasiswa serta para stakeholder (pemangku kepentingan) lainnya.
Menurut Dr. Titik, Deklarasi “Kampus Merdeka, Bersih Narkoba, dan Hidup Sehat” dan Seminar “Strategi pertahanan perbatasan wilayah Kalimantan Barat dalam memberikan P4GN” terlaksana berkat adanya dukungan dari berbagai pihak yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Para tokoh yang hadir dalam acara itu di antaranya Drs. Alexander Rombonang, MMA., selaku Staf Ahli Bidang Sosial dan SDM Setda Provinsi Kalbar yang mewakili Pj. Gubernur Kalimantan Barat.
Hadir pula Irjen. Pol. Dr. Drs. Richard M Nainggolan, S.H., M.M., MBA, mewakili Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Rektor UNTAN, diwakili Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UNTAN Dr. Sy. Hasyim Azizurrahman, S.H., M. Hum.
Pejabat lain yang hadir adalah Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jendral TNI Iwan Setiawan, SE., MM; Kepala Bea Cukai Kalimantan Barat Imik Eko Putro, S.E; Kapolda Kalbar yang diwakili Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar AKBP Bermawis, S.H., M.H; Ketua MUI Propinsi Kalbar Drs. KH. Basri; Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) MUI Propinsi Kalbar Dr. H. Hamzah Tawil.
Adapun nara sumber dalam seminar adalah Purnawirawan PATI TNI Dr. (HC) Herwin Suparjo S. Sos., SH., Prof. Sri Haryaningsih, M.Si (Guru Besar FISIP UNTAN), Irjen. Pol. Dr. S. Richard M Nainggolan SH., MM., MBA (Deputi Pencegahan BNN-RI), Dr. Titik Haryati, M.Ap., M.Pd. (DPP-ADI), dan Dwi Hartono (Guruku.com). (*)