Bawaslu-ads
KABAR NASIONAL

10th World Water Forum, UNESCO Mendorong Kerja Sama Internasional untuk Pengelolaan Air Berkelanjutan

446
×

10th World Water Forum, UNESCO Mendorong Kerja Sama Internasional untuk Pengelolaan Air Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
10th World Water Forum, UNESCO Mendorong Kerja Sama Internasional untuk Pengelolaan Air Berkelanjutan
10th World Water Forum, UNESCO Mendorong Kerja Sama Internasional untuk Pengelolaan Air Berkelanjutan

KABAR LUWUK –10th World Water Forum, UNESCO Mendorong Kerja Sama Internasional untuk Pengelolaan Air Berkelanjutan. UNESCO mempromosikan kerja sama internasional dan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan air global yang mendesak pada World Water Forum (WWF) ke-10 pada tanggal 18-24 Mei di Bali, Indonesia.Senin 20/5/2024.

Dengan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama”, forum ini akan mempertemukan para pembuat kebijakan, ilmuwan, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk mencapai komitmen global dalam ketersediaan dan kerja sama pada isu air.

World Water Forum tahun ini, yang dipimpin bersama oleh UNESCO, akan menekankan hubungan penting antara pengelolaan air dan gangguan iklim, menyoroti bahwa peningkatan kerja sama yang ditingkatkan dan pengumpulan data yang lebih baik dapat mengarahkan dunia menuju keamanan dan ketahanan air.

UNESCO  fokus pada tiga tujuan utama: meningkatkan kerja sama pada pengelolaan air, meningkatkan pengetahuan dan pengumpulan data, serta meningkatkan pendidikan dan kesadaran mengenai isu-isu terkait air.

“Seiring dengan meningkatnya kelangkaan air dan perubahan iklim yang bervariasi, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kerja sama internasional untuk mengukur dan mengelola sumber daya air secara bersama dan berkelanjutan serta melatih dan memberdayakan generasi baru untuk para profesional di bidang air,” kata Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.”

Meningkatkan kerja sama di bidang perairan lintas batas

Berawal dari sungai, danau hingga lapisan kulit bumi berpori yang dapat menahan air (akuifer) yang lintas – batas, negara-negara perlu segera berkolaborasi dalam mengelola sumber daya air bersama yang mengalir bebas melintasi batas negara.

Langkah pertama yang sering kali dilakukan adalah mengidentifikasi sumber air bersama. Sebagai pemimpin dalam pemantauan akuifer lintas batas, UNESCO telah membantu mengidentifikasi sistem lintas batas di 153 negara, yang mencakup 468 akuifer dan 286 sungai dan danau.

Program UNESCO, Proyek Tata Kelola Sumber Daya Air Tanah dalam Akuifer Lintas Batas (GGRETA) di dunia yang telah berlangsung selama satu dekade, telah memberikan penilaian, tata kelola, dan kebijakan mengenai akuifer lintas batas di tiga benua. Program ini telah diadaptasi di Afrika Barat, Mediterania, Balkan, dan Amerika Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!