Maka dari itu, kami membuat workshop ini untuk memperkuat tim siaga bencana dalam menyusun rencana aksi dalam mengurangi risiko bencana dan juga memastikan tim siaga bencana dapat menyusun rencana aksi mitigasi bencana,” ujar Nining.
Sementara, Kepala Dinas Sosial kabupaten Sigi, Sitti Ulfah dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan. Sitti Ulfah mengatakan kegiatan yang dilaksanakan YLBH APIK JMK-Oxfam pada dasarnya menjadi kebutuhan substansi kabupaten Sigi sebagai daerah yang rawan bencana.
“Hal ini menjadi penting karena di desa itu tidak hanya ada potensi alam, ekonomi tapi ada potensi bencana juga yang bisa kalian petakan. Ini adalah kesempatan kalian karena kalian yang paling mengetahui desa kalian.
Saya berharap kalian yang ditunjuk dari desa mampu menglola masyarakat dan kondisi desa. Karena pada saat bencana terjadi akan banyak pihak yang datang disitu kita masing-masing akan mentukankan peran kita. Untuk bisa membuat diri menjadi bagian paling penting,” ujarnya.
Di lain pihak, ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) kabupaten Sigi, Saiful Taslim mengatakan perlunya penguatan kapasitas oleh seluruh sektor dalam meningkatkan ketangguhan mengingat kabupaten Sigi adalah salah satu wilayah dengan ancaman bencana cukup tinggi.
“Dalam bencana gempa yang terjadi hanya dalam hitungan menit investasi pembangunan dalam 5 tahun dapat hancur dan meimbulkan kerugian. Kabupaten Sigi sekarang telah menetapkan urusan kebencanaan menjadi urusan yang penting. Bagaimana memperkuat dan mempertangguh masyarakat Sigi. Kedepan kita nanti akan diskusi dengan forum terkait situasi di desa kita masing-masing,” ucapnya.