“Persoalan listri memang semyanya mengeluh satu kabupaten banggai kepulauan, sepertinya ini persoalan subsidi minyak atau kerusakan mesin.
Tetapi saya belum tau karena saya belum menjadi bagian dari mengelolah atau menganalisa angaran, karena kita lihat saja dengan sedikitnya APBD kita dengan banyak kebutuhan -butuhan daerah kita ini. Sehingga kita harus berupaya mencari solusinya agar bisa ditangani dengan baik kedepannya.
Lanjutnya kita ketahui memang selama ini kita tau dana APBD daerah kita sedikit sehingga menjadi beban, maka kita harus tidak haru berjanji, maka program-program yang kita harus lakukan dan berusaha membangun sentral produksi perikanan dan pertanian.
kita ketahui memang selama ini kita tau dana APBD daerah kita sedikit sehingga menjadi beban, maka kita harus tidak haru berjanji, maka program-program yang kita harus lakukan dan berusaha membangun sentral produksi perikanan dan pertanian agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah.
Ini wajib karena dengan itu kita bisa menghasilkan produk lokal yang bisa memberikan distribusi ekonomi nasional. Bila itu sudah meningkat selain kita melakukan melobi kepemerintah pusat, dan provinsi insya allah pertumbuhan ekonomi kita cari solusi-solusinya agar bangkep bisa lebih baik lagi karena kita semua merasa bertanggung jawab,” kata Yutdam.
Untuk dermaga pelabuahan/kontener ini setau seingat saya sudah diurus, sudah banyak SPPD yang dipakai kepusat, tetapi hasilnya tidak ada.
Kalau diurus ya harus diurus, inilah karena kita masih berbasis yang penting kita kerja, buka bagaimana hasil yang didapatkan. Saya juga heran kalau mau diperiksa sudah berapa banyak yang dihabiskan perjalanan dinas mengurus tentang dermaga ini luar biasa tetapi tidak ada hasilnya.
“Pembangunan dermaga ini kita harus melihat tempat yang strategis dari sisi kepentingan nasional yang saling menguntungkan, secara sistiem pelayarannya, Itu semua kita akan melakukan kajian tepat dan cepat karena dermaga itu sudah pasti prioritas penting untuk bangkep,” terangnya.
Lanjut Yutdam kalau masalah pasar, sebenarnya sudah ada pasat baru, akan tetapi pasar tersebut hingga saat ini tidak pernah digunakan, saya tidak tau apa yang menjadi alasan kendalanya.
Daerah yang maju bukan daerah yang banyak orang kaya daerah yang maju adalah daerah jual beli yang setiap harinya ramai, jumlah transaksi yang terjadi didaerah kita kecil maka pasti daerah kita mundur kebelakang karena jumlah transaksi itulah yang menentukan suatu daerah maju atau tidak, ucap Yutdam.
Jika kami berdua diberikan amah, maka langkah pertama yang kita ambil adalah pendekatan sosial dahulu dengan masyarakat karena itu semua untuk masyarakat demi kesejahteraan masyarakat Bangkep, tandas Yutdam.***