KABAR LUWUK – Tragedi Meninggalnya Lansia di Perkebunan Mangolos Evakuasi Heroik Aipda Sudarsono. Sebuah tragedi menyentuh hati terjadi di Desa Koili, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, pada Rabu (9/8/2023) siang, ketika seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bunta, Aipda Sudarsono, melakukan evakuasi jenazah seorang warga berinisial HS (73) dari lokasi perkebunan Mangolos.
Korban perempuan ini diduga meninggal dunia di pondok perkebunannya akibat penyakit yang dideritanya.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 05.45 Wita, ketika Sudarsono bersama aparat desa dan masyarakat setempat berupaya mengevakuasi jenazah korban dari perkebunan menuju pemukiman warga.
Kapolsek Bunta, AKP Syukri Larau, mengungkapkan, “Anggota bersama aparat desa dan masyarakat mengevakuasi jenazah korban dari perkebunan turunkan ke pemukiman warga.”
Menurut keterangan warga sekitar, korban HS memiliki riwayat penyakit yang cukup kompleks, termasuk sering mengalami pusing, kurang darah, dan rendahnya kadar hemoglobin.
Ia telah beberapa kali menjalani pemeriksaan medis di puskesmas Toima melalui program kesehatan untuk lansia.
Misteri seputar kematian HS semakin tebal dengan laporan suara benturan di pondok perkebunan sebelumnya.
Tetapi warga di sekitar lokasi enggan masuk ke dalam pondok karena ketakutan. Anak korban akhirnya tiba di lokasi dan memutuskan untuk masuk bersama warga. Sayangnya, HS ditemukan sudah tergeletak di lantai dengan posisi miring ke kanan, tak bergerak lagi.
Upaya evakuasi korban menjadi perjuangan yang membutuhkan keberanian dan kolaborasi.
Korban dievakuasi dengan berjalan kaki, melewati lembah, dan menyeberangi sungai menggunakan tandu yang terbuat dari bambu dan kain sarung.
Aipda Sudarsono bersama rekan-rekannya dan warga berusaha mengatasi rintangan fisik demi menghormati jenazah.
Hasil pemeriksaan medis di Puskesmas Toima menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Dugaan sementara mengarah pada kematian karena penyakit yang diderita. Meski begitu, keluarga korban menolak dilakukannya otopsi dan dengan ikhlas menerima kejadian ini dengan membuat pernyataan tertulis.
Tragedi ini memberikan penghormatan terakhir yang heroik bagi HS. Aipda Sudarsono dan semua pihak yang terlibat dalam evakuasi menunjukkan kepedulian yang luar biasa terhadap sesama warga, bahkan dalam momen yang sulit seperti ini.
Keikhlasan keluarga korban dalam menerima kenyataan juga menunjukkan kedewasaan dan sikap yang patut diapresiasi.
Kematian HS menjadi pengingat akan pentingnya perawatan kesehatan bagi lansia, serta kerja sama dan gotong royong dalam menghadapi situasi sulit.
Masyarakat di desa Koili dan sekitarnya mengambil pelajaran berharga dari peristiwa ini, bahwa kepedulian dan kolaborasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan hidup. (*)