“Yang utama dalam program kerja kami adalah pembentukan Forum TBM di kabupaten-kabupaten yakni Morowali, Morowali Utara, Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Tolitoli, dan Buol,” Ketua FTBM Sulteng, Devi Artini Uga mengungkapkan saat rapat kerja yang digelar usai pengukuhan pengurus.
Kata Devi hingga tahun 2021 ada sebanyak 57 TBM baik yang dikelola individu maupun komunitas pegiat literasi di Sulteng. Jumlah yang diakui Devi perlu dikembangkan demi kemudahan akses literasi untuk masyarakat. Pegiat literasi asal Parigi Moutong itu mengakui literasi digital juga jadi pekerjaan rumah bagi para pengurus yang baru di tengah penggunaan internet yang meningkat.
Tantangan bagi kepengurusan FTBM Sulteng yang baru juga ditegaskan dalam data-data tingkat minat baca dan literasi yang dirilis BPS melalui Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Di tahun 2018 berdasarkan data itu, minat baca di Sulteng berada di urutan 31 dari 34 provinsi yang disurvey atau keempat terbawah dengan skor 39,11 persen.
“Tantangan lain demografi di Sulteng serta gerakan literasi kita yang masih bergerak sendiri-sendiri, akhirnya tidak bisa terukur dan tercatat dengan baik. Kita harus berkolaborasi agar tidak menjadi juru kunci minat baca di Indonesia,” ungkap Devi dalam sambutannya usai dilantik.