KABAR LUWUK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat pengembangan konektivitas digital di wilayah provinsi tersebut melalui Program Berani Berdering guna mewujudkan daerah bebas blank spot dan terkoneksi sepenuhnya hingga ke pelosok
“Kita tidak hanya berupaya melakukan pemerataan di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang komunikasi,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Palu, Selasa.
Ia mengemukakan masih terdapat sekolah, puskesmas, dan desa, yang belum memiliki akses internet, padahal komunikasi menjadi kunci dalam mewujudkan pelayanan dan pendidikan yang adil bagi masyarakat.
Untuk itu pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dalam upaya percepatan pemerataan akses komunikasi dan mendukung transformasi digital di seluruh wilayah Sulteng.
Kerja sama tersebut, kata dia, akan mendukung inisiatif “Sulawesi Tengah 100 Prsen Connected” dengan target pemasangan layanan internet di seribu kantor desa, seratus puskesmas, serta seratus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, lanjutnya, membantu pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), layanan telehealth berbasis kecerdasan buatan (AI), serta sistem deteksi kebencanaan menggunakan satelit dan sensor Internet of Things (IoT).
Kerja sama tersebut juga mencakup kolaborasi dengan Universitas Tadulako dalam pengembangan sensor kebencanaan dan pelatihan sumber daya manusia digital.
Gubernur menjelaskan kerja sama ini lahir dari keprihatinan atas masih banyaknya wilayah di Sulteng yang belum terjangkau jaringan komunikasi. Menurut dia, kesenjangan digital bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga menyangkut keadilan sosial dan pemerataan pelayanan publik.
Ia juga menyoroti sejumlah kasus di lapangan, seperti ibu hamil yang tidak bisa menghubungi tenaga medis atau pasien yang sulit mendapat pertolongan akibat ketiadaan sinyal. Kondisi seperti ini, katanya, tidak boleh lagi terjadi pada era digital.
“Karena itu kerja sama sebagai langkah strategis untuk memperluas akses komunikasi hingga wilayah terisolasi,” ujarnya.
Gubernur Anwar Hafid juga mengaku optimistis dengan semangat Program Berani Berdering, Sulawesi Tengah akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang sepenuhnya terkoneksi tanpa area blank spot.
Lebih lanjut ia mengatakan penguatan infrastruktur digital ini juga sejalan dengan berbagai program unggulan Pemprov Sulteng seperti Berani Cerdas, Berani Sehat, Berani Makmur, dan Berani Harmoni.
Menurut dia, seluruh program itu hanya dapat berjalan maksimal jika didukung oleh sistem komunikasi dan data yang terintegrasi.
Oleh karena itu ia mengharapkan agar seluruh perangkat daerah memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan sistem kerja berbasis data digital.
Gubernur menunjuk Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) dan Bappeda sebagai leading sector dalam implementasi teknis kerja sama ini.
“Dengan kemampuan teknologi satelit, kita bisa mengetahui potensi pendapatan daerah, kondisi nelayan di laut, hingga aktivitas ekonomi di pelosok. Ini penting agar semua kebijakan berbasis data akurat dan waktu nyata,” ujarnya.
Ia juga mengharapkan kerja sama ini menjadi titik awal percepatan transformasi digital yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan publik, pendidikan, dan kesehatan di seluruh Sulteng. (IkB)



