“Disampaikan Saat Webinar Kegiatan Rutin Tahunan SKK Migas dan KKKS “
Penulis : Imam Muslik ( Jurnalis )
KABAR LUWUK, BANGGAI-,Media baru /media digital dimasa pandemi Covid-19 telah menimbulkan berbagai dampak di kehidupan masyarakat. Tidak hanya bagi kesehatan, tapi juga berdampak pada masalah kemanusiaan, sosial, dan ekonomi. Pemerintah telah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bekerja, sekolah dan beribadah dari rumah guna mencegah penyebaran Covid-19. Pertemuan yang biasa dilakukan dengan cara tatap muka, kini harus dilakukan melalui media digital. Olehnya itu media merupakah mitra penting bagi Industri Hulu Migas, untuk itulah SKK Migas bersama KKKS Kalimantan dan Sulawesi melaksanakan kegiatan rutin tahunan edukasi / sharing knowledge bersama media lokal di Kalimantan dan Sulawesi dengan tema “Strategi Media Dalam Menghadapi Pandemi dan Pengaruh Digitalisasi Media 4.0”.melaui Webinar, Selasa 16/11/2021.
Shifting media mengikuti perkembangan zaman dan teknologi/digitalisasi tentunya tidak bisa dihindarkan. Terlebih dengan adanya pandemi, semakin mempercepat adanya kebutuhan digitalisasi. Perlu strategi khusus baik dari sisi capital ataupun adaptasi agar media dapat terus produktif dan menyesuaikan dengan perkembangan digitalisasi ini.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring,dan di pandu oleh Ichsan Firmansyah dari JOB Tomori dengan menghadirkan tiga Narasumber yang berkompeten dan experd di bidang, diantaranya : Abdul Kohar (Ketua Dewan Redaksi Media Grup) dengan materi Media di Zaman Now, Elan Biantoro (Praktisi Migas) materi Sisi Unsur KUHM selanjutnya Nurcahyati (Psikolog) dengan materi Cerdas emosi menghadapi pandemi dan perkembangan digitalis.
Hal tersebut disampaikan oleh Abdul Kohar Ketua Dewan Redaksi Media dalam pemaparannya melalui aplikasi Zoom meating mengatakan bahwa stamina, energy karena kita menghadapi situasi yang tidak mudah, ketiga era digitalisasi itu masuk dengan peran media sosial sebagai pengendalinya . Sehingga dikatakan Abdul kohar dalam mengambil informasi secara umum dari para tokoh politik, tokoh masyarkat dan membandingkan cara memperoleh informasi pada tahun 2014 dengan empat tahun kemudian yaitu dari April 2014 lalu kemudian dilihat lagi Desember 2018 dan hasilny adalah pada bulan April 2014 itu 60% publik itu mengakses informasi masih dari televisi, dan televisi memang menjadi raja pada saat itu, 8 persen masih mengakses dari media cetak yang pada saat situasi pemilu, lalu 7 % mengakses media digital itu terjadi pada April 2014 , sehingga apa yang terjadi pada desember 2018 sudah sangat luar biasa , televisi turun hingga 42% publik mengakses informasi sehari hari dari televisi sehingga berkurang dari angka 60%.
Lanjut media cetak pun berkurang separuhnya menjadi 4% sehingga apa yang terjadi kemudian media digital justru mengalami kenaikan menjadi tiga kali lipat yang diakses oleh 21% link untuk mengakses informasi dari situ dilihat dalam kurun waktu empat tahun sudah terjadi perubahan luar biasa dan lebih dari 79% milineal yang lahir pada tahun 94 keatas, menonton televise dari live streaming. Artinya pola cara orang untuk mendapatkan informasi yang dululnya bisa melalui media telivisi kini sudah mulia berkurang dan hampir 90 % milenial mengakses informasi melalui internet dan mungkin sekarang sudah mencapai 100 % dengan berbagai cara mengakses bisa melalui Wifi atau Kouata. Ungkap Abdul Kohar.
Sementara Elan Biantoro, praktisi Migas yang menjabat Humas SKK Migas dalam materinya menyampaikan bahwa paradigm migas sebagai komoditas penopang pendapatn negara harus diubah menjadi driver pertumbuhan ekonomi,
Jadi migas kata dia, harus menjadi supporting pergerakan ekonomi lagi, tak hanya sekadar komoditas untuk pendapatn negara, Terkait dengan media, Elan juga berharap agar KKKS tetap menjadi media sebagai mitra Informasi.
Menurut Elan yang lama berkecimpung di BP migas maupun SKK Migas, juga membeberkan potensi migas nasional yang masih besar untuk beberapa puluh tahun ke depan, apalagi bila dibarengi dengan eksplorasi baru. Ucapnya.
Dan diakhri paparannya Elan berharap sinergi kerjasama KKKS dan media terus berjalan , termasuk kerjasama pemberitaan kegiatan usaha hulu migas agar bisa diketahui oleh public dan stake holder lainnya. Tutupnya.** ( IM).