KABAR LUWUK, BANGGAI – Kinerja operasi Subholding Upstrem Pertamina masih terus menunjukan arah positif sejak dilaksanakannya restrukturisasi. Meskipun saat ini berada di masa pandemi Covid-19 capaian kinerja operasi semester satu tahun 2021 masih sesuai jalur.
Sampai dengan Juni 2021 capaian produksi gas SHU Pertamina mencapai 2.665 MMSCFD atau setara 103 persen terhadap RKAP Ytd Juni 2021. Untuk produksi minyak telah mencapai 390 MBOPD. Akumulatif pencapaian produksi minyak dan gas sebesar 850 MBOEPD atau 100 dari target RKAP Ytd Juni 2021. Capaian ini merupakan produksi gabungan dri lapangan domestik sebesar 699 MBOEPD dan lapangan internasional sebesar 151 MBOEPD.

“Capaian di semester 1 tahun 2021 ini didukung banyak faktor diantaranya melakukan kinerja operation excellence serta optimalisasi biaya di seluruh lapisan,” kata Taufik Adityawarman selaku direktur pengembangan produksi PT Pertamina Hulu Energi di acara Media Gathering Subholding Upstream secara virtual.
Saat ini upaya pemboran sumur pengembangan telah selesai 101 sumur dan 20 dalam proses atau on going dari target 396 sumur di RKAP Ytd 2021. Untuk kegiatan Work Over sampai dengan Juni 2021 telah dilakukan 241 kegiatan dan untuk well intervention telah selesai dilakkukan sebanyak 5.085 sumur dari target 466 kegiatan.
Upaya SHU Pertaminaa menjaga keberlangsungan perusaaan dan tentunya untuk dapat berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional terus dilakukan diantaranya upaya penambahan cadangan melalui kegiatan seismik dan pemboran sumur eksplorasi. Tercatat pada medio Januari hingga Juni 2021 luasan realiasi seismik 3D telah mencapai 201 Kilometer persegi dan Seismik 2D mencapi 1.186 Kilometer.
Sementara untuk pemboran sumur eksplorasi telah selesai sebanyak 6 sumur sert 3 sumur masih dalam tahap pelaksanaan pemboran. Diharapkan pada akhir tahun 2021 total SHU Pertamina akan menyelesaikan sebanyak 19 sumur eksplorasi. Untuk penambahan cadangn sampai dengan semester 1 tahun 2021 SHU Pertamina telah membukukan penambahan cadangan 1P sebesar 36,3 MMBOE dan penambahan cadangan Contigency Resource 2C mencapai 37,8 MMBOE.
“Untuk mencapai semua target yang telah disepakati dalam RKAP 2021 ini, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja serta memastikan seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan dn selesai tepat waktu termasuk penggunaan anggaran yang sesuai yang telah ditetapkan. Termasuk optimalisasi tambahan produksi dari Blok Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan per tanggal 9 Agustus 2021,” jelas Taufik Aditiyawarman.
Taufik juga menjelaskan bahwa PHR berencana melakukan pemboran kurang lebih 130 sumur pengembangan pada tahun 2021 termasuk sisa sumur dari CPI. PHR juga katanya mempersiapkan kurang lebih 290 sumur di tahun 2022. Hal ini menunjukan wilayah kerja migas dengan investasi sumur terbanyak. Kegiatan pemboran tersebut akan didukung degan penyiapan tambahan 10 RIG pemboran sehingga total tersedia 18 RIG pemboran serta 29 RIG untuk kegiatan Work Over dan Well Service yang merupakan miroring dari kontrak sebelumnya.
Diakhir penyampaiannya Taufik menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak terutama Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN, PT Pertamina (Persero) selaku Holding serta SKK Migas dan pemangku kepentingan lainnya. Ia berharap upaya menghasilkan energi untuk Indonesia khususnya berkontribusi dalam capaian target nasional minyak sebesar 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BSCFD bisa berjalan sesuai target. (IKB/**)