KABAR LUWUK, BANGKEP – Gotong royong merupakan suatu budaya yang senantiasa wajib dipelihara di Indonesi. Karena dengan semangat gotong royong ini segala sesuatu yang berat akan menjadi ringan demikian pula masalah yang susah akan menjadi mudah. Hal itu terlihat di Desa Tolulos, Kecamatan Peling Tengah, Kabupaten Bangkep yang senantiasa memelihara semangat gotong royong dalam setiap kegiatan di desa.
Pada Jumat (4/6/2021) masyarakat Desa Tolulos dipimpin penjabat Kepala Desa Adi Stiven melaksanakan kerja bakti dengan semangat gotong royong memperbaiki saluran air atau selokan yang ada di desa tersebut. Kades Tolulos kepada media ini mengatakan, pelaksanaan kerja bakti itu dilaksanakan bersama seluruh masyarakat desa agar selokan yang sebelumnya tidak berfungsi akibat adanya timbunan material dan sampah yang berada di selokan.
“Kami bersama masyarakat melaksanakan perbaikan pagar kantor desa dan juga selokan yang sudah tidak berfungsi akibat timbunan material pasir dan sampah. Semua ini dilakukan dengan semangat gotong royong sehingga terasa ringan dan mudah,” ujar Adi Steven.
Saat musim penghujan seperti ini selokan air yang tersumbat jika dibiarkan tentu saja bakal menjadi masalah mulai meluapnya air ke perumahan warga hingga biang penyakit. Sehingganya dengan pelaksanaan kerja bakti melalui semangat gotong royong ini saluran air menjadi lancar kembali dan kantor desa menjadi indah dipandang.
“Mengetahui adanya saluran air mampet maka saya mengundang para aparat desa dan masyarakat untuk mencari jalan penyelesaian. Alhamdullilah seluruh masyarakat mendukung sehingga dilasanakanlah kerja bakti dengan semangat gotong royong ini,” tambahnya.
Dijelaskan penjabat kades Tolulos ini, sekalipun gaji aparat desa belum diterima keseluruhan tetapi semangat gotong royong tetap selalu dijaga. Pada musim penghujan ini guna menghidari dampak yang akan mengakibatkan banjir, Kades Tolulos bersama aparat desa dan di bantu masyarakat begitu semangat bekerja saling bahu membahu mengambarkan apa arti gotong royong dalam kehidupaan sehari-hari.
“Sekalipun gaji para aparat desa belum dicairkan tidak mengurangi semangat mereka untuk bersama sama melaksanakan kerja bakti demi mencegah banjir di musim penghujan ini. Hal ini merupakan semangat gotong royong yang senantiasa kami jaga,” ungkap Adi Stiven.
Adi Stiven juga menjelaskan, meskipun enam bulan penghasilan tetap (Siltap) serta tunjangan belum juga dibayarkan dan hanya menerima satu triwulan namun semangat membangun desa tidak luntur. Para aparat desa termasuk BPD di Desa Tolulos katanya senantiasa mengabdikan diri mereka demi kepentingan masyarakat. Hal yang menarik katanya, perbaikan pagar desa yang telah selesai mereka laksanakan itu seluruhnya merupakan hasil swadaya yang mencerminkan semangat gotong royong masih dan terus ada serta terpelihara dengan baik di desa ini.
Kendati hanya berstatus sebagai penjabat Kades Tolulos, Adi Stiven Maukar.S.Sos telah mampu merubah wajah desa melalui pembangunan fisik dan sumber daya manusia yang ada di desa itu. Satu hal penting yang senantiasa ditanamkan Adi Stiven yakni menjaga hubungaan sesama masyarakat agar semangat gotong royong dalam membangun desa berasaskan kebersamaan itu senantiasa terjaga dan terawat.
Sejumlah warga yang dimintai keterangannya berharap agar kedepan mereka mendapatkan pimpinan seperti Adi Stiven yang dalam kesehariannya sebagai penjabat kades mudah ditemui serta penuh semangat membangun desa demi kesejahteraan masyarakat. ( Arman.L/KL)