Tanpa Investor, Simpanan Jadi Modal Awal Membangun Draiv
Membangun sebuah usaha selain sangat penting memiliki pengetahuan dan tekat namun perlu pula dukungan modal finansial. Menariknya dalam perjalanan sukses Draiv hingga menjadi salah satu startup aplikasi jasa transportasi besar ternyata Saipul Usman hanya mengandalkan simpanan yang selama ini dikumpulkannya saat bekerja di luar daerah.

Berbeda dengan Gojek misalnya, yang dalam pengembangan dan berjalannya bisnisnya menerima sejumlah dana partisipasi dari investor sebut saja NSI Ventures, Sequoia Capital, Farallon Capital, Warburg Pincus, Capital Group Private Markets, termasuk Google yang kemudian mengumumkan telah memberikan pendanaan pada Gojek. Astra International juga memberikan investasinya yang konon menjadi investasi terbesar Astra sepanjang sejarah berdirinya. Terakhir permodalan dari PayPal dan Facebook memberikan pendanaan pada Gojek.
“Sampai saat ini kita tidak punya hutang, mengembangkan Draiv sedari awal hanya menggunakan uang simpanan yang saya kumpulkan dari gaji selama bekerja di Banjarmasin. Modal awal itu sudah campur aduk dengan pemenuhan kebutuhan saya sehari-hari,” katanya sembari tersenyum mengingat awal mula mengembangkan Draiv.
Setelah sukses seperti saat ini tentu saja para investor akan berani dan tanpa ragu menanamkan modal mereka pada Draiv. Namun Draiv yang didirikan dan dikembangkan oleh CV. MITRA INDOTEKNOLOGI yang berkedudukan di Kabupaten Banggai dengan akta pendirian No. 3 tanggal 03 Agustus 2019 serta memiliki merek dan rahasia dagang terdaftar pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dengan nomor permohonan pendaftaran JID2020013169 belum mau membuka diri pada investor.
“Prinsip saya ingin bekerja secara bebas dalam artian tidak ada intervensi pihak lainnya dalam hal ini pemilik modal sehingga sampai saat ini Draiv masih berbentuk badan usaha Commanditaire Vennootschap atau CV. Selain itu saya ingin tumbuh bersama badan usaha lokal lainnya di sejumlah daerah lain,” tambah Saipul selaku Direktur di main company Draiv (Mitra Indoteknologi).