Penulis : Irwan K Basir (Pimred kabarluwuk.com)
Bagi Masyarakat Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah aplikasi Draiv sudahlah sangat familiar dan sangat membantu dalam memudahkan mobilitas mereka di era serba digital seperti saat ini.
Tidak saja sebatas sarana moda transportasi namun aplikasi yang dibuat oleh Saipul Usman pemuda asal Kecamatan Bunta (salah satu kecamatan di Kabupaten Banggai) ini menyediakan berbagai fitur lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Tentu saja pencapaian Draiv sebagai startup yang baru berusia sekitar dua tahun ini dalam meraih sukses dan dapat diterima masyarakat penuh jalan berliku. Bagaimana kisah Draiv yang kini telah merambah 27 kabupaten/kota dan kecamatan di Indonesia di tahun kedua beroperasi? simak lengkapnya melalui tulisan berikut ini.
Awal Mula Berdirinya DRAIV
Berbicara mengenai Draiv, pastinya masyarakat di Kabupaten Banggai dan 26 kabupaten/kota dan kecamatan di Indonesia lainnya langsung mengetahui bahwa itu merupakan startup aplikasi jasa transportasi yang tidak jauh berbeda dengan Gojek maupun Grab.
Namun banyak yang tidak mengetahui siapa Saipul Usman, padahal pemuda berusia 30 tahun yang masih membujang ini merupakan otak di balik suksesnya Draiv. Aplikasi jasa transportasi ini bermula dari keresahan Saipul Usman sekembali dari perantauan yang melihat ojek di daerahnya menghabiskan waktu mangkal menunggu penumpang serta jiwa sosialnya yang ingin menyalurkan sedekah melalui aplikasi digital.
Mengenyam pendidikan Information technology (IT) serta berlatar belakang pengalaman kerja di dunia digital membuat Saipul Usman tidak kesulitan merancang aplikasi yang pada awalnya dinamakan OTEWE bermakna On The Way. Namun pada perjalanannya aplikasi itu berganti nama lagi menjadi Delivery sebelumnya akhirnya paten menjadi Draiv.
Penyempurnaan aplikasi hingga dapat beroperasi sempurna dikerjakan Saipul Usman hanya beberapa hari sebelum peluncuran perdana yang saat itu tanggal 16 Juli 2019 dipilih sebagai waktu pengenalan aplikasi ini kepada masyarakat.
