KABAR DAERAHMorowali

Rumah Literasi IMIP, Wadah Warga Belajar Bahasa Asing

714
×

Rumah Literasi IMIP, Wadah Warga Belajar Bahasa Asing

Sebarkan artikel ini

Menurut Dilah, keterampilan berbahasa Mandarin menjadi salah satu syarat bagi calon pencari kerja dalam kawasan IMIP untuk lowongan penerjemah atau jubir. Ketentuan kemahiran skill itulah, menurutnya, membuat banyak lulusan SMA seperti Elsa tertarik belajar bahasa Mandarin. Selain itu, kecakapan bahasa Mandarin akan menunjang tenaga kerja Indonesia untuk lebih mudah berkomunikasi dengan karyawan asing dari Cina.

Hal itu ditegaskan oleh Koordinator Program Sekolah IMIP, Jamilah Akbar. Dia mengungkapkan, pembelajaran bahasa asing yang diadakan sejak Maret 2023 ini untuk menjawab kebutuhan warga terkait kemampuan berbahasa. Langkah ini juga sebagai komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Morowali secara menyeluruh.

“Karena di Bahodopi ini sulit sekali mencari tempat kursus atau les bahasa. Meskipun saya belum mahir, saya terdorong untuk mengajarkan kepada anak-anak dan ibu-ibu yang mau,” ucap Jamilah.

Dia mengatakan, posisi jubir yang membantu komunikasi antara karyawan asing dan karyawan Indonesia, menjadi salah satu incaran banyak pencari kerja. Seperti diketahui dari buah bibir yang berkembang di masyarakat, jubir juga menjanjikan pendapatan besar mencapai belasan juta rupiah setiap bulannya.

Ruang Penunjang Belajar

Dengan kesadaran pendidikan bagi warga, PT IMIP menyediakan fasilitas tempat belajar di Rumah Literasi, beserta guru, bahan ajar, dan alat-alat tulis untuk kegiatan tersebut.

Jamilah dan timnya menyiapkan sejumlah bahan ajar yang dirangkum dari sejumlah buku. Beberapa materi disampaikan kepada warga secara interaktif dan menghibur.

“Kami kadang siapkan dengan musik lagu Mandarin, anak-anak kami ajak main games atau kuis soal bahasa Mandarin,” ucapnya.

Selain itu, Rumah Literasi juga sesekali mengundang perwakilan jubir dan tenant sebagai native speaker yang berkesempatan mendampingi proses pembelajaran. Dengan cara ini, kata Jamilah, para peserta kursus dapat berinteraksi langsung bersama orang asli Cina yang berbahasa ibu Mandarin.

Dengan pola pembelajaran secara praktik, kelas bahasa Mandarin ini juga berlangsung lewat praktik conversation atau percakapan, menulis, dan tanya-jawab. Di setiap akhir pertemuan, para peserta dan tutor berlatih bercakap dalam bahasa asing.

“Para peserta paling suka conversation dan menulis Hànzì. Menulis Hànzì ini walaupun susah, ketika mereka menikmatinya itu menjadi sesuatu yang seru,” kata Jamilah.

Reza Rama Haruna (21), seorang karyawan crew kebersihan di jetty kawasan IMIP, mengungkapkan, dia sudah mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin “Rumah Literasi” sejak setahun lalu. Dia termotivasi mempelajari bahasa Mandarin untuk lebih mudah berkomunikasi dengan rekan kerjanya dari TKA Cina serta memperbesar peluangnya naik jabatan.

“Harus dimulai dari sendiri, kalau begitu-begitu terus kan tidak akan ada perubahan. Juga ditambah lingkungan belajar yang nyaman dan positif,” tutur Reza.

Seiring waktu, peminat kelas bahasa asing ini terus bertambah. Dari semula hanya diperuntukan anak-anak, kelas bahasa asing juga diminati oleh orang dewasa. Peserta dari kalangan dewasa berjumlah 30-an orang, mencakup pekerja muda berusia 23–25 tahun, ibu-ibu rumah tangga, dan buruh di kawasan IMIP.

Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris juga diminati warga, terutama pelajar SD dan SMP dalam wilayah Kecamatan Bahodopi. Menurut Dilah, dari sekitar 60 orang anak, sebagian di antaranya ingin menambah pemahaman dalam bahasa Inggris dan meningkatkan prestasi di sekolah.

“Bahasa Inggris lebih diminati anak-anak, sedang bahasa Mandarin diminati orang dewasa,” kata Jamilah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *