KABAR LUWUK — Rapat Dengar Pendapat (RDP) umum DPRD Banggai yang menghadirkan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (AMARAH) berlangsung tegang, Senin (8/9/2025). Para mahasiswa bersama masyarakat menyoroti sejumlah anggaran yang dinilai janggal dan tidak berpihak kepada rakyat.
Dalam forum itu, AMARAH menyoroti pengadaan gorden senilai Rp100 juta dan sound system Rp150 juta untuk Ketua DPRD Banggai. Selain itu, mereka juga menyoroti proyek pembangunan kolam renang dengan nilai fantastis, yang dianggap jauh dari kebutuhan mendesak masyarakat.
Ironisnya, di saat anggaran besar dihamburkan untuk fasilitas pejabat, masih ada korban kebakaran Pasar Sentral Banggai yang hingga kini belum jelas nasibnya. “Bagaimana bisa DPRD sibuk mengurus fasilitas mewah, sementara rakyat kecil korban kebakaran masih terabaikan?” tegas salah satu mahasiswa dalam forum.
AMARAH juga menyoroti berbagai kebijakan anggaran daerah lainnya yang dianggap tidak pro-rakyat. Suasana rapat pun berlangsung cukup sengit dengan perdebatan antara mahasiswa, anggota DPRD, dan perwakilan OPD terkait.
Namun sayangnya, RDP tersebut masih menggantung tanpa keputusan konkret. Pihak DPRD hanya berjanji akan membahas kembali secara internal sebelum melahirkan keputusan final. Publik kini menunggu, apakah DPRD Banggai benar-benar berani mengambil langkah tegas yang berpihak kepada rakyat, atau justru kembali larut dalam kebijakan elitis yang hanya menguntungkan pejabat. (IkB)