Yardin mengatakan, AJI masa depan ditentukan oleh apa yang dilakukan AJI hari ini. Untuk itu, kata dia, perlu sinergitas, kerja sama serta komitmen semua anggota dalam melaksanakan program-programnya ke depan.
Menurutnya, kehadiran AJI bukan sekadar beroganisasi dan mengurus dirinya sendiri, tapi kehadiranya juga berkontribusi terhadap kehidupan publik, peradaban dan kontribusi terhadap bangsa.
“Inilah poin penting yang harus ditanamkan kepada setiap individu anggota AJI,” tekannya.
Sementara itu, Majelis Etik (ME) AJI Palu, Ruslan Sangadji lebih menekankan agar para jurnalis bekerja sesuai kaidah kode etik jurnalis (KEJ) dan UU Pers.
“Kode etik tertinggi rekan-rekan, terletak pada hati nurani masing-masing,” singkatnya.
Muhammad Subarkah, selaku Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) lebih banyak mengingatkan kepada pengurus pada hal-hal yang berkaitan dengan penataan administrasi.
“Saya siap membantu dan mensuport AJI,” katanya.
Selain ketua dan sekretaris, di periode 2021-2024 ini, AJI Kota Palu memiliki 14 pengurus yang bertanggung jawab di enam divisi, yakni Divisi Pendidikan, Divisi Advokasi, Divisi Gender dan Kelompok Marginal, Divisi Ketenagakerjaan, Divisi Organisasi/Data Informasi serta Divisi Usaha Dana.
Di momen raker kali ini, masing-masing koordinator divisi dan sekretaris AJI telah menyampaikan program kerjanya selama satu periode.
Program-program kerja tersebut digodok dan disepakati dalam raker, untuk selanjutnya menjadi tanggung jawab masing-masing.
Sekretaris AJI Palu, Kartini Nainggolan, berpesan kepada jajaran pengurus agar menyempurnakan dan melaksanakan program kerjanya dengan baik, untuk menjadi catatan dan evaluasi pada rapat-rapat rutin yang akan dilakukan selanjutnya. ***