Penulis : Imam Muslik ( Jurnalis )
KABAR LUWUK, BUNTA – Pelaksanaan Program Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh PT.Koninis Fajar Mineral ( KFM ) di Kecamatan Bunta merupakan program community development. Program ini merupakan suatu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) terhadap komunitas lokal di sekitar perusahaan untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan kehidupan masyarakat yang lebih baik lebih tangguh dan mandiri dari sebelumya. PT. KFM yang diwakili oleh Kepala Cabang, Staf Comdev telah memberikan edukasi serta pemaparan pentingnya bagi para kepala desa dan BPD dalam pengertian fungsi CSR dan Comdev, bertempat di Hotel Grand City Bunta, Kamis 21/4/2022.
Diskusi ini bertujuan untuk mengkaji proses pelaksanaan kegiatan dan mengetahui hasil (output) serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kegiatan dalam melaksanakan kegiatan community development di Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai, dan diskusi ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis evaluation. Penggunaan metode ini untuk mendapatkan gambaran mendalam (eksploratif) tentang pelaksanaan program community development PT. KFM di Kecamatan Bunta berdasarkan data sekunder dan hasil wawancara dengan responden.
Kepala Cabang PT. KFM yang didampingi Nur Rahmi selaku Koordinator Comdev menyampaikan bahwa awal mulanya saya sudah berdiskusi dengan kepala Desa Pongian sebelum saya melanjutkan wawancara ke beberapa desa dan berkaitan dengan tugas saya sebagai Comdev PT. KFM yang baru, karena tujuan saya bagaimana warga bisa sinergis antara Pemerintah Desa dan Perusahaan agar tidak terjadi mis komunikasi.
Lanjut kata Nur Rahmi tujuan diadakan diskusi ini untuk menciptakan satu suara sebagaimana penjelasan saya selaku perwakilan perusahaan PT. KFM bagaimana Comdev itu sendiri, menurutnya sejak saya pertama kali survey kelapangan ditiga desa lingkar tambang dan temuan saya hampir semua desa permasalahan sama yakni kecewa dan kesal sehingga kami juga mengambil kesimpulan untuk mengetahui apakah permasalahan datangnya dari perusahaan atau oknum yang mengatasnamakan perusahaan. Ungkap Nur Rahmi pegawai yang baru bergabung belum cukup sebulan.
Terkait dengan problem tersebut Nur Rahmi juga punya keinginan untuk menyatukan para kepala desa dan BPD dan mengatakan kepada seluruh manajemen dengan memulai konsep dari Nol yakni fokus pada edukasi terlebih dahulu selain menjalankan program Comdev itu sendiri jadi bukan sosialisasi tapi mengedukasi agar warga bisa paham dan mengerti tentang Comdev serta bisa membedakan posisi warga dimana dan posisi kepala desa dimana.