KABAR LUWUK, PALU – ProKlim sudah dijalankan di sekitar enam ribu lokasi yang tersebar di Indonesia ungkap Laksmi Dhewanthi.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanthi, mengungkapkan hal ini.
Laksmi Dhewanthi menyampaikan bahwa Program Kampung Iklim atau ProKlim telah dijalankan di sekitar enam ribu lokasi hingga akhir tahun 2022.
Laksmi menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pembentukan 20 ribu Kampung Iklim pada 2024.
“Dengan realisasi yang ada, tahun ini ditargetkan sekitar tujuh ribu Kampung Iklim terbentuk, sisanya akan diselesaikan pada tahun depan,” katanya.
Kampung Iklim Sulawesi
Targetnya Indonesia pada akhir tahun 2023 sudah punya setidaknya 13 ribu Kampung Iklim.
“Saat ini kami sedang melakukan verifikasi dan wilayah Sulawesi juga menjadi projek pengembangan kampung iklim,” ujarnya.
Program Kampung Iklim untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta penurunan emisi gas rumah kaca.
Laksmi menyampaikan bahwa pemerintah sedang membahas rekonseptualisasi Program Kampung Iklim menjadi program komunitas yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah hingga perkantoran.
Rakernis pengendalian Perubahan Iklim Regional Wilayah Sulawesi di Kota Palu sedang membahas upaya penguatan aksi iklim di tingkat tapak oleh ProKlim.
Perwakilan kementerian serta dinas tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang membidangi urusan kehutanan, lingkungan hidup, dan perencanaan daerah mengikuti kegiatan ini.
Hal ini bertujuan untuk membangun kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota guna mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengelola Program Kampung Iklim (ProKlim), yang merupakan program berlingkup nasional.
Proklim meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK.
Proklim juga akan menyebabkan perubahan masa tanam dan panen ataupun menyebabkan munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.
Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. (ANTARA)
Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Maryati