KABAR LUWUK – Polemik Final Kades Cup I Peling Tengah Kabupaten Bangkep. Keseruan dan anticipasi atas pertandingan final Kades Cup I di Peling Tengah Bangkep, yang sebelumnya dijadwalkan pada hari Minggu, 13 Agustus 2023, ternyata berakhir dalam kekecewaan besar.
Laga final yang mempertemukan Tim SPBU Kompak Liang dengan Tim Oluno FC harus ditunda oleh panitia pelaksana, menciptakan gelombang protes dari kedua belah pihak serta mengundang perhatian terhadap konsistensi penyelenggaraan turnamen. Senin 14/8/2023.

Manajer Tim SPBU Kompak Liang, Djultrim S. Sasalab, secara tegas mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap penundaan tersebut.
Ia menegaskan bahwa penundaan ini terjadi tanpa kesepakatan atau dialog dengan kedua manajer atau pelatih tim yang terlibat.
Ia menyatakan bahwa panitia pelaksana seharusnya memastikan koordinasi yang baik antara semua pihak sebelum mengambil keputusan penting seperti penundaan pertandingan.
Djultrim S. Sasalab juga mengangkat isu konsistensi panitia dalam menjalankan jadwal pertandingan. Sebelumnya, laga semi final perebutan tempat ketiga dan keempat telah berjalan sesuai jadwal tanpa hambatan.
Ia merasa bahwa tindakan ini mencerminkan kurangnya tanggung jawab dari panitia pelaksana terhadap turnamen yang mereka sendiri atur.
Protes yang ditunjukkan oleh Tim SPBU Kompak Liang bukan hanya sebatas keluhan atas penundaan, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya etika dalam olahraga dan pengelolaan turnamen.
Djultrim S. Sasalab memandang bahwa keseriusan dan konsistensi adalah kunci untuk membawa persepak bolaan di Bangkep maju. Ia mendorong agar pihak PSSI Bangkep turun tangan dalam permasalahan ini dan mengambil tindakan yang tepat agar insiden semacam ini tidak terulang di masa depan.
Dalam menanggapi peristiwa ini, pengamat olahraga di Bangkep menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi yang baik antara panitia pelaksana, tim, dan pemangku kepentingan terkait.
Penundaan ini adalah pelajaran berharga bahwa koordinasi yang buruk dapat merusak citra turnamen dan olahraga secara keseluruhan.
Kini, mata publik dan komunitas sepak bola Bangkep menanti respons dari pihak panitia pelaksana dan PSSI Bangkep terhadap tuntutan dan aspirasi para pemain, manajer, serta pencinta sepak bola di daerah ini.
Apakah penundaan ini akan menjadi insiden yang memicu perubahan positif dalam pengelolaan turnamen dan kompetisi sepak bola di Bangkep, ataukah hanya akan menjadi cerita kelam yang tenggelam dalam ingatan? Semua mata tertuju pada langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pihak terkait. (Ipin )*