BanggaiKABAR DAERAH

Polsek Toili Pantau Langsung dan Bantu Evakuasi Warga Terdampak Banjir

587
×

Polsek Toili Pantau Langsung dan Bantu Evakuasi Warga Terdampak Banjir

Sebarkan artikel ini

Tak hanya itu saja, kata perwira pangkat dua balak ini menuturkan, untuk di Desa Piondo, Kecamatan Toili, jembatan yang digunakan petani ke persawahan amblas yang menyebabkan terhambatnya air sungai mengalir.

Sementara itu, lanjut Tonny, untuk di Desa Argakencana, Kecamatan Moilong, air merendam jalan umum di Dusun 1 dengan ketinggian air sekitar 20-30 sentimeter, namun masih dapat dilalui kendaraan roda serta kendaraan roda dua.

“Di Desa Karanganyar, Kecamatan Moilong, sekitar 10 rumah tergenang air 10 hingga 25 sentimeter dan jalan umum juga terendam air setinggi 30-40 sentimeter tetapi masih bisa dilalui kendaraan,” bebernya.

Sedangkan di Dusun Kayuku, Desa Toili, Kecamatan Moilong, Tonny mengatakan, sekitar 15 rumah warga tergenang air antara 10-25 sentimeter serta jalan umum juga tergenang air dengan ketinggian air sekitar 30-40 sentimeter tetapi masih bisa dilalui kendaraan.

“Dan untuk di Desa Saluan, Kecamatan Moilong sekitar 20 rumah warga tergenang air antara 10-25 sentimeter dan jalan umum tergenang air setinggi 10 sentimeter hingga 30 sentimeter dan masih bisa dilalui kendaraan,” kata Tonny.

Lebih lanjut, mantan Kasat Reskrim Polres Tojo Una-una, Polda Sulteng ini memaparkan, di wilayah Toili Barat, terdapat genangan akibat air hujan, tetapi masih normal dan hingga saat ini sekitar pukul 13.00 Wita wilayah hukum Polsek Toili masih turun hujan.

“Kami masih terus memantau debit air sungai bersama aparatur pemerintah dan mengimbau warga agar waspada dan tanggap bencana. Selain itu juga kami bersama warga membantu melakukan evakuasi warga terdampak serta mengatur arus lalu lintas,” paparnya.

Ia menambahkan, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian materil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, pihaknya pun berkoordinasi dengan unsur terkait dalam penanganan bencana.

“Tidak ada korban jiwa dan aktifitas warga tetap berjalan, tapi kerugian diperkirakan sekitar Rp 25 Juta. Perkembangan akan kami laporkan kembali,” tutupnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *