KABAR LUWUK – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan resmi melakukan energize pada proyek strategis nasional Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kolonedale – Bungku dan Gardu Induk (GI) 150 kV Bungku (New).
Infrastruktur ini menjadi penopang utama keandalan listrik di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, sekaligus menjawab krisis listrik yang selama ini membayangi wilayah tersebut.

Proyek ini membentang sepanjang 162,5 kilometer sirkit (kms) terdiri dari 254 tower transmisi, melintasi dua kabupaten dan ditopang oleh GI Bungku berkapasitas 30 MVA.
Hadirnya infrastruktur ini diharapkan mampu menggantikan pembangkit diesel (PLTD) yang boros bahan bakar fosil, sehingga mampu menekan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik hingga Rp 137 miliar per tahun.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh tim dan dukungan pemangku kepentingan dalam menyukseskan proyek ini.
“Proyek ini merupakan bagian dari komitmen kami mendukung Moonshoot 2.0, khususnya pilar NZE Moonshoot dengan program Green Enabling Transmission. Melalui penggantian PLTD dan peningkatan infrastruktur kelistrikan, kami tidak hanya menekan biaya operasional namun turut meningkatkan program Dedieselisasi pada sistem kelistrikan di Bungku hingga ± 25 MW, serta terhubungnya sistem isolated di bungku dengan Sistem Sulbagsel,” ujar Wisnu.
Dari sisi teknis, proyek ini diproyeksikan menyalurkan tambahan beban pelanggan sebesar ±16,8 MW, sehingga terpenuhinya kebutuhan pasokan listrik di Kabupaten Morowali (kondisi sebelumnya defisit ± 5MW), serta meningkatkan kualitas tegangan distribusi dari 18,37 kV menjadi 20,3 kV.
Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga menunjukkan komitmen terhadap peningkatan industri nasional, dengan nilai 68,12% untuk GI dan 62,5% untuk SUTT.
Manager PLN UPP Sulawesi Selatan, Edy Roy Antonius Sidabutar, yang memimpin pelaksanaan proyek ini, menyampaikan rasa bangganya terhadap seluruh tim proyek.
“Penyelesaian proyek ini menghadapi tantangan yang cukup berat, baik dari sisi teknis dan bahkan non teknis, namun dengan sinergi dan komitmen seluruh stakeholder di Morowali, proyek ini dapat diselesaikan dengan baik. GI Bungku dan SUTT Kolonedale – Bungku semoga bisa menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Morowali dan sekitarnya, dan yang paling penting, adalah bukti kehadiran negara melalui PLN ke wilayah terjauh sekalipun dan memberikan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan akses listrik,” jelas Edy Roy.
Dengan beroperasinya GI Bungku dan jaringan transmisi pendukungnya, masyarakat Morowali dan Morowali Utara akan segera merasakan manfaat nyata dari keandalan dan kontinuitas pasokan listrik yang lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Rls)