BanggaiKABAR DAERAH

Petani  Akhiri Hidupnya dengan Minum Racun Rumput karena Depresi Sakit Gagal Ginjal

700
×

Petani  Akhiri Hidupnya dengan Minum Racun Rumput karena Depresi Sakit Gagal Ginjal

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK – Petani  Akhiri Hidupnya dengan Minum Racun Rumput karena Depresi Sakit Gagal Ginjal. Deki Kuaga (47), seorang petani dari Desa Matabas Kecamatan Bunta, Banggai, diduga mengakhiri hidupnya dengan minum racun rumput jenis Noksone.

Keputusannya ini dipicu oleh depresi yang melanda karena sakit gagal ginjal yang tak kunjung sembuh. 

Insiden tragis ini terjadi pada Kamis (21/9/2023) sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

Kapolsek Bunta, AKP Syukri Larau, SH, mengungkapkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dengan mulut penuh busa oleh saksi, yakni Fani Kuaga. 

Di sekitarnya, ditemukan botol racun rumput Noksone yang kemungkinan digunakan oleh korban. 

Saksi segera meminta pertolongan kepada istri korban, Apriance Tapa, dan bersama warga sekitar, mereka berusaha memberikan pertolongan pertama dan memanggil tenaga medis dari Puskesmas Toima. 

Namun sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia setelah pemeriksaan medis.

Menurut Kapolsek Bunta, kematian Deki Kuaga kemungkinan besar disebabkan oleh bunuh diri dengan meminum racun rumput, terindikasi dari ditemukannya racun tersebut di sekitar lokasi kejadian. 

Informasi yang diperoleh dari istri korban mengungkapkan bahwa Deki Kuaga telah lama menderita sakit gagal ginjal dan masalah asam urat di kaki dan tangan. Namun, ia hanya menjalani perawatan alternatif di rumah.

Keluarga korban telah menerima kenyataan ini, dan jenazah Deki Kuaga akan dimakamkan oleh pihak keluarga pada Jumat (22/9/2023). 

Kejadian ini menjadi cerminan dari pentingnya mendukung dan memberikan perhatian khusus kepada individu yang mengalami masalah kesehatan mental dan fisik serius, terutama dalam menghadapi penyakit kronis yang berat seperti gagal ginjal.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *