BanggaiKABAR DAERAH

Permasalahan Irigasi,Staf Khusus Menteri Pertanian Minta Semua Pihak Berperan Serta

410
×

Permasalahan Irigasi,Staf Khusus Menteri Pertanian Minta Semua Pihak Berperan Serta

Sebarkan artikel ini
Kendala Pengairan di Dua Desa Kecamatan Lamala Menggugah Perhatian Menteri Pertanian RI
Kendala Pengairan di Dua Desa Kecamatan Lamala Menggugah Perhatian Menteri Pertanian RI

“Kendala Pengairan di Dua Desa Kecamatan Lamala Menggugah Perhatian Menteri Pertanian RI”

KABAR LUWUK  – Permasalahan Irigasi,Staf Khusus Menteri Pertanian Minta Semua Pihak Berperan Serta. Kendala pengairan yang telah lama menjadi masalah di dua desa Kecamatan Lamala kembali mencuat dan menjadi sorotan utama dalam pertemuan antara petani dan Staf Khusus Menteri Pertanian RI, Yesiah Ery Tamalagi, yang berlangsung pada Selasa (26/9) siang di lahan persawahan tadah hujan.

Masalah ini membuat petani di daerah tersebut mengandalkan turunnya hujan untuk mengairi lahan pertanian mereka yang luasnya mencapai seribu hektar.

Meskipun ada jejak saluran irigasi yang sudah ada sejak jaman Belanda, kondisi pengairan tetap menjadi persoalan yang belum terselesaikan.

Salah satu petani dalam pertemuan tersebut mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait kendala pengairan ini.

Dia menjelaskan bahwa di daerah mereka, hujan adalah satu-satunya sumber air untuk pertanian.

Beberapa petani bahkan mengambil air dari saluran irigasi yang tidak beraturan untuk mengamankan sawah mereka masing-masing.

Mereka merasa bingung dengan perencanaan pengairan yang dilakukan di masa lalu, terutama karena sejak jaman Belanda, saluran irigasi dan sumber air sudah ada di sekitar wilayah Desa Kota Baru dan Desa Baruga, dengan total lahan mencapai ratusan hektar.

Kades Baruga, Semuel Boito, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap masalah pengairan yang belum terselesaikan.

Dia menyebut bahwa dia telah berusaha untuk menyelesaikan masalah ini bahkan hingga ke tingkat musrembang tahun 2019, tetapi hingga kedatangan Menteri Pertanian RI, kondisinya tetap sama.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa kepala desa dan Camat Lamala, termasuk Muh. Saleh, yang merupakan kelanjutan dari kunjungan mereka ke Kementrian Pertanian.

Menanggapi masalah pengairan ini, Yesiah Ery Tamalagi mengakui bahwa jika tidak segera dicarikan solusi, program-program Kementrian Pertanian tidak akan dapat berjalan dengan maksimal.

Menurut Yesiah Ery Tamalagi, penting untuk melakukan peninjauan langsung di lapangan dan berdialog secara terbuka untuk memahami kondisi yang sebenarnya.

Dia menjelaskan bahwa hal ini merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Kementrian Pertanian sejak Pak Syahrul Yasin Limpo menjadi Menteri Pertanian.

Data dan laporan harus didasarkan pada hasil turun lapangan, bukan hanya laporan tertulis.

Selain itu, Yesiah Ery juga menjelaskan beberapa program yang sedang dijalankan oleh Kementrian Pertanian untuk mengatasi masalah pertanian.

Dia mengingatkan bahwa semua pihak, mulai dari Kementrian Pertanian, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, petani, hingga aparat keamanan, harus bekerja sama dalam mengatasi masalah ini.

Sebelum berdiskusi, Yesiah Ery Tamalagi bahkan menyempatkan diri untuk melakukan panen pasi ladang bersama petani dan perangkat pemerintah yang hadir.

Semoga pertemuan ini membawa solusi yang berkelanjutan untuk kendala pengairan yang dihadapi oleh petani di dua desa Kecamatan Lamala. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *