Konservasi Terbatas Perlu Libatkan LSM GAM
Dalam implementasinya, penetapan kawasan konservasi di Teluk Lalong harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk LSM GAM Luwuk, masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya. Sinergi antara berbagai pihak ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian habitat ikan endemik Banggai Cardinal Fish (BCF) dan Bulu Babi atau Echinoidea di Teluk Lalong.
Dengan penetapan wilayah konservasi terbatas ini, diharapkan Teluk Lalong dapat menjadi contoh nyata dari upaya konservasi yang berhasil. Tidak hanya dalam menjaga keberlanjutan populasi ikan endemik, tetapi juga dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem perairan.

Selain manfaat-manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, penetapan wilayah konservasi terbatas di Teluk Lalong juga akan memberikan dampak positif yang luas, antara lain:
Pariwisata Ekowisata: Teluk Lalong yang menjadi kawasan konservasi perairan yang terawat dengan baik akan memiliki daya tarik pariwisata yang tinggi.
Kawasan tersebut akan dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik dengan keindahan alam dan keanekaragaman hayati untuk melakukan kegiatan snorkeling, diving, dan mengamati kehidupan laut.
Perlunya Penetapan Wilayah Konservasi Dapat memberikan manfaat ekonomi
Hal ini akan memberikan potensi pengembangan ekowisata di daerah tersebut, yang akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Pendidikan dan Penelitian: Kawasan konservasi juga dapat menjadi pusat pendidikan dan penelitian bagi ilmu kelautan dan perikanan. Universitas, lembaga penelitian, dan mahasiswa dapat melakukan penelitian ilmiah dan pengamatan terhadap ikan endemik dan ekosistem perairan lainnya di Teluk Lalong. Hal ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati laut dan memperkaya pengetahuan kita tentang lingkungan perairan.
Pelestarian Budaya Lokal: Penetapan kawasan konservasi tidak hanya melibatkan aspek ekologi, tetapi juga aspek sosial dan budaya. Masyarakat lokal yang hidup di sekitar Teluk Lalong memiliki ikatan emosional dan budaya dengan lingkungan perairan tersebut.
Melalui pengelolaan partisipatif, kearifan lokal dan pengetahuan tradisional dapat dihargai dan digabungkan dengan praktik pengelolaan yang ilmiah. Ini akan membantu melestarikan warisan budaya dan tradisi yang terkait dengan laut dan perikanan.